Bertemu Petani Milenial, Kementan Ungkap Tiga Elemen Utama Sukses di Sektor Pertanian
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Agriculture Ministry
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Novita Cahyadi

Pasuruan, Jatim [B2B] - Menutup rangkaian kunjungan kerja di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi mengunjungi lahan pertanian milik, Gani Arista, Petani Milenial yang telah menerapkan metode Smart Green House, Selasa [26/9].
Gani Arista merupakan Petani Milenial binaan program Youth Entrepreneur Support Services [YESS], yang menggeluti pertanian dengan komoditas utama selada keriting dan selada pawetonan.
Youth Entrepreneur and Employment Support Services [YESS] adalah program kerjasama antara Kementerian Pertanian [Kementan] dengan International Fund For Agricultural Development [IFAD].
Program YESS dirancang untuk menghasilkan wirausahawan muda pedesaan serta menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian.
Melalui Program YESS, Kementerian Pertanian menciptakan wirausaha milenial yang tangguh dan berkualitas.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengimbau para petani milenial untuk memperluas jejaring untuk memperluas pasar.
"Para petani milenial harus mengubah mindset. Kalian tidak boleh hanya sebatas meningkatkan produksi, tetapi juga harus mulai memikirkan agribisnis dan hilirisasi. Pertanian itu menjanjikan dan bisa menjadi masa depan buat anak-anak muda," katanya.
Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP Kementan saat berkunjung ke lahan pertanian milik Gani Arista menyampaikan, peluang untuk menggenjot produktivitas dan memenuhi kebutuhan pasar sangat mungkin dilakukan.
"Kuota pemasaran nya tidak masalah, berarti tinggal tingkat kan produktivitas dan cari offtakers serta buka pasar yang lebih luas," kata Dedi.
Agribisnis yang ditekuni oleh Gani memang belum sepenuhnya hasil olahan sendiri. Maka dari itu, Dedi menyampaikan beberapa pesan agar lahan pertanian milik Gani dapat berkembang dengan pesat.
"Saya sudah sampaikan tadi ke Gani, 3 kunci peningkatan produktivitas dan produksi, yaitu Benih, Nutrisi tanaman, dan Pemasaran,” tegas Dedi.
Menurut Dedi, 3 elemen penting ini harus segera di implementasi, di realisasikan, dan wajib dikuasai oleh Gani agar usaha nya dapat berkembang cepat dan pesat.
Pasuruan of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.