Legislator DPR Sebut Mentan Amran Layak jadi `The Best of Agriculture Minister`

Legislator Hailed Amran Sulaiman as the Best Indonesian Agriculture Minister

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Legislator DPR Sebut Mentan Amran Layak jadi `The Best of Agriculture Minister`
BPPSDMP KEMENTAN: Mentan Amran Sulaiman diskusi dengan Wakil Mentan Sudaryono pada Rapat Kerja perdana Komisi IV DPR dengan Kementerian Pertanian RI di gedung parlemen Jakarta.

Jakarta (B2B) - Anggota Komisi IV DPR RI Rokhmin Dahuri menyebut Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman layak ditahbiskan menjadi 'menteri pertanian terbaik' atau the best of Indonesian agriculture minister lantaran upayanya dalam membawa Indonesia menjadi negara terkuat di dunia khususnya di bidang pertanian.

“Kalau saya baca curriculum vitae bapak dan style kehidupan bapak selama ini, bapak berpeluang menjadi the best  agriculture minister,” kata Rokhmin Dahuri pada Rapat Kerja perdana di gedung palemen Jakarta, Selasa (5/11) dengan Mentan Amran Sulaiman bersama jajaran Kementerian Pertanian RI.

Rokhmin mengatakan Mentan Amran merupakan menteri yang termasuk bersih, juga memiliki ketulusan terhadap pembangunan pertanian nasional, karena itu, DPR siap mendukung sepenuhnya berbagai program yang dijalankan.

“Bapak sebagai orang soleh jangan ikut ikutan seperti mafia, karena hidup itu bukan hanya urusan dunia juga di akhirat," katanya.

Sebab dari hasil studinya, ungkap Rokhmin, 80 persen impor pangan akibat ulah mafia pangan yang menyisihkan untung Rp1. 000 hingga Rp2.000 per kg.

Terakhir, Rokhmin meyakini bahwa swasembada pangan saat ini, yang dikerjakan Mentan Amran Sulaiman Pertanian melalui cetak sawah maupun optimasi lahan rawa akan berhasil, seperti yang diharapkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto, yaitu swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya.

“Saya hakul yakin bisa terwujud, karena beliau (Presiden Prabowo) waktu pidato pelantikan itu benar-benar punya semangat tinggi dan ini pertaruhan untuk empat tahun lagi agar pak Prabowo tidak gagal mengikuti jajak Jokowi, yaitu bisa swasembada pangan,” katanya.

Mentan Amran Sulaiman mengatakan bahwa program swasembada pangan harus dicapai secara cepat, salah satunya melalui kolaborasi dengan semua pihak termasuk jajaran Kabinet Merah Putih dari Presien Prabowo Subianto.

“Saat ini kita akan menjalankan visi Presiden terkait swasembada pangan menuju Indonesia emas. Ini sudah tertuang dalam 17 program nasional, salah satunya mengenai pertanian,” katanya.

Mengenai hal itu, Mentan Amran menargetkan ada lima program strategis Kementan yang dijalankan secara terintegrasi. Pertama, adalah program swasembada pangan nasional. Kedua, program pengembangan komoditas ekspor dan ketiga, program peningkatan produksi susu untuk pangan bergizi.

“Keempat, adalah program pekarangan pangan bergizi harus diperkuat dan kelima adalah program mandiri energi B-50,” kata Mentan Amran.

Jakarta [B2B] - The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.

After that, the meeting continued via hybrid to evaluate agricultural land optimization, pumping, and additional agricultural area.

The meeting participants agreed to increase cooperation between various parties to ensure efficient and strategic land use.