Sinergi Kementan & Pemprov Kalsel bagi Ekosistem Pertanian Berkelanjutan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Sinergi Kementan & Pemprov Kalsel bagi Ekosistem Pertanian Berkelanjutan
SMKPPN BANJARBARU: Project Manager PPIU Kalsel, Angga Tri AP [ke-2 kanan berharap para pemuda yang telah bergabung dalam Program YESS dapat terus dibina oleh SKPD tingkat daerah.

Banjarmasin, Kalsel [B2B] - Regenerasi etani dan penumbuhan jiwa wirausahawan muda pertanian menjadi fokus dari program Kementerian Pertanian RI, salah satunya dengan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) hasil kolaborasi dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD). 

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis. Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif.

Sejalan hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menjelaskan Program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia di dunia bisnis.

SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) di Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan kegiatan kerja sama tingkat provinsi yang digelar oleh PPIU Kalsel pada 3 dan 4 Oktober 2024 di Aston Banua Hotel, Banjarmasin. 

Tujuan kegiatan merumuskan sinergitas kebijakan dalam pembentukan ekosistem pertanian, klaster, serta komoditas unggulan di wilayah Program YESS Kalsel.

Kegiatan dihadiri oleh sejumlah pihak, di antaranya Sekretaris Daerah Pemprov Kalsel; Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel dan perwakilan dari National Project Management Unit (NPMU), serta sejumlah kepala balai dan dinas terkait tingkat provinsi dan kabupaten. 

Hadir pula perwakilan organisasi seperti Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi), dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) yang memberikan dukungan dalam pengembangan sektor pertanian.

Project Manager Program YESS PPIU Kalsel, Angga Tri AP. menyampaikan harapannya agar para pemuda yang telah bergabung dalam Program YESS dapat terus dibina oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tingkat daerah. 

"Kami berharap Program YESS dapat menjadi pendorong utama dalam meningkatkan usaha para petani muda di wilayah ini," ujarnya.

Sementara Mahrita Yanuarti dari Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan menyebutkan bahwa target pendapatan pertanian di wilayah tersebut diharapkan dapat meningkat. Bappeda juga menargetkan peningkatan pendapatan melalui transformasi pertanian yang berkelanjutan.

“Kami ingin melihat munculnya regenerasi di sektor pertanian dengan kolaborasi antar-lembaga, pengembangan komoditas, serta adopsi tantangan green economy. Tantangan ke depan adalah bagaimana mengelola pertanian dengan emisi rendah,” kata Mahrita.

Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Sekda Pemprov Kalsel yang diwakili oleh Syamsir Rahman yang menekankan tentang pentingnya keberlanjutan kolaborasi antara Kementan dengan pemerintah provinsi serta kabupaten/kota untuk membangun pertanian yang tangguh. 

"Program YESS semakin relevan mendukung regenerasi petani muda. Jangan lelah membangun pertanian. Jangan pernah berhenti mencintai petani, karena petani adalah pahlawan pangan sejati," tutupnya. 

Kegiatan ditutup dengan penandatanganan kesepakatan bahwa pemerintah provinsi dan kabupaten di empat wilayah intervensi Program YESS yakni Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan siap melanjutkan program replikasi, seperti yang sudah dimulai oleh Kabupaten Banjar dengan program "Batumbang Tani." 

Semua pihak yang hadir juga berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan program ini sesuai dengan kapasitas dan peran masing-masing, yang tercantum dalam berita acara. 

Kegiatan tersebut menjadi langkah penting dalam memperkuat sinergi antar-pihak guna menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing di Kalimantan Selatan. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]

Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.