Tanam Padi, Mahasiswa Polbangtan Malang Kawal PAT Pompanisasi di Probolinggo

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Tanam Padi, Mahasiswa Polbangtan Malang Kawal PAT Pompanisasi di Probolinggo
POLBANGTAN MALANG: Kegiatan tanam padi bersama sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa PAT didukung pompanisasi, untuk menyediakan air hingga ke lahan persawahan bagi peningkatan produktivitas pertanian.

Probolinggo, Jatim [B2B] - Sejumlah mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dari Polbangtan Malang mengawal Perluasan Areal Tanam [PAT] oleh Kementerian Pertanian RI bersama petani, dinas pertanian, penyuluh dan TNI AD di Provinsi Jawa Timur.

Sinergi mengawal Program PAT dan pompanisasi ditandai tanam padi bersama di Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo pada Rabu [11/9] yang dihadiri oleh Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Kementan [BBPOPT] Yuris Tiyanto bersama kelompok tani, penyuluh dan masyarakat setempat.

Tanam padi bersama dihadiri Plt Kepala Dinas Pertanian Pemkab Probolinggo, Yahyadi; Pasiter Kodim 0820 Probolinggo, M Yahudin; dan Kepala Bidang Sarana Penyuluhan dan Pengendalian Pertanian, Faiq El Himmah.

Kegiatan tanam padi bersama sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa PAT didukung pompanisasi, yang bertujuan menyediakan air hingga ke lahan persawahan untuk meningkatkan produktivitas padi.

“Kami mendorong sepenuhnya pompanisasi untuk peningkatan produksi dan perluasan areal tanam,” katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP]  Idha Widi Arsanti bahwa PAT menjadi solusi cepat dalam mitigasi kekeringan akibat El Nino.

"PAT mengedepankan sinergi antara pemerintah daerah, kelompok tani, dinas pertanian dan TNI AD untuk memastikan bahwa pompa dan infrastruktur irigasi dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para petani," katanya.

Komitmen Kementan dikemukakan Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana bahwa pihaknya bersama stakeholders membangun pertanian berkelanjutan dan berdampak jangka panjang, untuk mengatasi masalah irigasi di wilayah yang terdampak perubahan iklim.

"Pompanisasi diharapkan mampu mengatasi kendala irigasi, terutama di daerah yang tidak memiliki akses air irigasi alami seperti lahan tadah hujan," kata Udrayana.

Sinergi Lintas Sektoral
Gerakan tanam padi di Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo secara simbolis dilakukan oleh Kepala BBPOPT Kementan, Yuris Tiyanto beserta jajarannya bersama mahasiswa magang Polbangtan Malang.

Dalam sambutannya, Yuris Tiyanto menekankan pentingnya penyelesaian kegiatan PAT dan pompanisasi serta tanam padi dilakukan secara menyeluruh dan bukan setengah hati.

"Kami berharap kegiatan ini memberikan hasil maksimal. Dengan adanya pompanisasi, diharapkan komoditas padi di Probolinggo dapat tumbuh subur dan produktivitas pangan kita terus meningkat," katanya.

Pompanisasi menjadi solusi utama untuk mengatasi masalah kekeringan lahan, terutama di Desa Asembagus yang memiliki akses terbatas terhadap irigasi alami.

Dengan memanfaatkan pompa air, program ini bertujuan untuk meningkatkan luas areal tanam dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya air, sehingga produksi padi di wilayah ini bisa lebih maksimal.

Program PAT Pompanisasi ini tidak hanya melibatkan pemerintah pusat, tetapi juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, TNI, kelompok tani, serta masyarakat setempat.

Sinergi lintas sektor sangat penting untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan program, yang berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan nasional, juga menunjukkan komitmen bersama untuk terus memperluas areal tanam dan meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah yang menghadapi kendala irigasi.

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi para petani serta masyarakat Desa Asembagus di Probolinggo. [didit/timhumas polbangtanmalang]

Probolinggo of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.