Pusdiktan BPPSDMP Dukung Penelitian Karkas Sapi Belgian Blue dengan USG

Indonesian Agriculture Ministry Chose Cattle`s Artificial Insemination

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Pusdiktan BPPSDMP Dukung Penelitian Karkas Sapi Belgian Blue dengan USG
INOVASI TEKNOLOGI: Target penelitian adalah sapi Belgian Blue yang memiliki sifat pertumbuhan otot lebih cepat yang menghasilkan daging lebih banyak dan sedikit lemak. [Foto: Humas Pusdiktan BPPSDMP]

Bogor, Jabar [B2B] - Pengelolaan pertanian khususnya peternakan harus didukung inovasi teknologi, untuk meningkatkan produktifitas saat ini maupun yang akan datang. Sektor pertanian mendatang ditentukan oleh kemampuan suatu negara menghasilkan produk-produk berkualitas, dengan daya saing tinggi dan berkelanjutan.

"Penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktifitas, karena kapasitas dan kemampuan tenaga kerja kian meningkat," kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan PPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Kementan memiliki program utama, peningkatan produktivitas produk pertanian, komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Inovasi teknologi diperlukan untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern. 

"Pelan tapi pasti, pertanian tradisional mulai ditinggalkan. Petani sekarang mulai melek teknologi melalui penggunaan alat mesin pertanian didukung benih dan bibit unggul," kata Dedi Nursyamsi.

Sementara Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti menegaskan Pusdiktan berkomitmen mengembangkan SDM pertanian yang andal, kreatif dan profesional untuk mencetak generasi milenial selaku wirausahawan pertanian.

Lembaga Pendidikan pertanian di bawah Kementan merupakan wadah untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dosen pengajar pun ditingkatkan kualitasnya melalui penelitian strategis untuk inovasi teknologi pertanian."

Salah satu inovasi teknologi yang sedang digarap saat ini adalah pemanfaatan teknik pemindaian ultrasonografi atau USG penelitian pendugaan kualitas karkas sapi Belgian Blue," kata Kapusdik Idha WA.

Penelitian dilakukan dosen Polbangtan Bogor, diharapkan hasilnya akan diterapkan oleh para petani milenial khususnya di Jawa Barat. Memanfaatkan pemindaian USG, teknik menangkap gambar dari dalam tubuh dengan gelombang suara frekuensi tinggi tanpa rontgen. 

Target penelitian adalah sapi Belgian Blue yang memiliki sifat pertumbuhan otot lebih cepat yang menghasilkan daging lebih banyak dan sedikit lemak. Belgian Blue mudah dikenali dari ukuran tubuh bongsor dan otot menyembul. Komposisi karkas tergolong tinggi, karena kulit daging tipis dan organ dalam [jeroan] kecil  membuat sapi dapat menghasilkan karkas hingga 80%. 

Dengan keunggulan tersebut, sapi Belgian Blue merupakan satu upaya meningkatkan jumlah produksi daging sapi dengan meningkatkan produktifitas daging sapi per ekor. 

Pengembangan sapi melalui mekanisme transfer embrio (TE) dan inseminasi buatan (IB) di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang. Selanjutnya, hasil penelitian kelak akan dikembangkan dan diterapkan oleh petani milenial pada empat provinsi PPIU: Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan. Upaya Kementan melalui Program YESS untuk mendorong diversifikasi pangan lokal, khususnya peternakan.

Pada kesempatan terpisah, Bupati Bogor Ade Yasin, menyambut baik pengembangan sapi Belgian Blue. Apalagi ke depannya, akan diterapkan oleh petani milenial yang merupakan tongkat penerus pembangunan pertanina wilayah Jawa Barat. [Vtr]

Jakarta [B2B] - Indonesian government developing the special program to increase the population and livestock production for self-sufficiency in proteins through the the artificial insemination program for cattle or called the Upsus Siwab with a target of four million artificial insemination of cows that can produce three million of calf, according to senior official of agriculture ministry.