Integrasi Sapi - Sawit, Mentan Targetkan Kalimantan Mandiri Daging dan Susu
Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Tanah Bumbu, Kalsel [B2B] - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo melakukan kick off [peluncuran] program super prioritas Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma disingkat Siska Ku Intip di Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan [Kalsel] pada Sabtu siang [18/3].
Peluncuran ditandai penekanan tombol oleh Mentan Syahrul didampingi Gubernur Sahbirin Noor, guna mendukung pemenuhan daging dan susu sapi di wilayah Kalimantan melalui integrasi sapi dan kelapa sawit.
Mentan Syahrul mengatakan program Siska Ku Intip sejalan dengan arah pembangunan pemerintah pusat terkait pemenuhan daging sapi.
“Hari ini kami kick off program yang selama ini menjadi bagian yang diminta oleh Presiden RI Joko Widodo terhadap ketersediaan kita untuk nutrisi hewani,” katanya.
Disampaikan Mentan, pihaknya telah sepakat dengan Gubernur Sahbirin Noor untuk meningkatkan populasi sapi di angka 100 ribu untuk mempercepat swasembada sapi potong.
“Hari ini saya dan pak gubernur sudah sepakat mencoba di angka awal 10 ribu ekor. Saya pikir dengan bertambahnya jumlah akan memberikan dampak positif bagi masyarakat," kata Mentan Syahrul.
Terkait hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa tantangan terbesar adalah bagaimana menyediakan pangan, khususnya pangan hayati berupa sumber protein dan lemak yang berasal dari ternak.
"Menyediakan pangan yang berasal dari ternak, adalah tugas yang sangat besar, sangat strategis dan sangat luar biasa. Tugas yang sangat luar biasa ini harus dicapai dengan cara-cara yang luar biasa juga dan ini bersifat wajib," katanya.
Menurut Dedi Nursyamsi, mustahil melahirkan para petani dan pelaku pertanian lainnya yang luar biasa, jika kita tidak melakukan yang luar biasa. Swasembada daging sebagai salah satu tujuan kita, mustahil terwujud apabila kita melakukan hal yang biasa-biasa saja.
Kepala BBPP Binuang, Bambang Haryanto mengatakan bahwa pihaknya selaku pimpinan Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] di wilayah Kalimantan berupaya mendukung upaya Kementan melalui Siska Ku Intip untuk mencapai swasembada daging dan susu sapi di Kalimantan.
"Kalimantan merupakan wilayah potensial kelapa sawit, jika dioptimalkan integrasi dengan ternak sapi melalui program Siska Ku Intip, peningkatan populasi sapi di Kalsel akan mendorong peternak dan pengusaha sawit di Kalimantan untuk melakukan hal yang sama," katanya.
Kabalai Binuang, Bambang Haryanto hadir pada saat kick off di Tanah Bumbu didampingi Koordinator Program dan Evaluasi BBPP Binuang, Joko Tri Harjanto.
Kabalai Bambang Haryanto menyambut baik arahan Mentan Syahrul agar perusahaan perkebunan swasta besar [PBS] kelapa sawit untuk mengintegrasikan lahan sawit miliknya dengan pengembangan sapi ternak melalui Siska Ku Intip.
"BBPP Binuang akan mengawal dan mendampingi upaya Mentan Syahrul untuk pengembangan sapi di lahan sawit dapat mencapai 10 ribu ekor yang tersebar di tiap-tiap kecamatan yang memiliki lahan sawit luas," katanya. [jeka/irfan/agus/timhumasbbppbinuang]
Tanah Bumbu of South Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country or the BBPP so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.