Polbangtan Kementan Sukseskan Program Pompanisasi di Leuwiliang Bogor

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Kementan Sukseskan Program Pompanisasi di Leuwiliang Bogor
POLBANGTAN BOGOR: Bahrudin, Ketua Poktan Rahayu mengatakan bahwa pompa diterima dalam keadaan baik pada Mei 2024 dan siap pakai. Sejauh ini belum mengalami kendala, pompa dua liter bisa beroperasi empat jam.

Bogor, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI menggalakkan Program Perluasan Areal Tanam [PAT] dan Pompanisasi untuk mengatasi kekeringan lahan dan meningkatkan produksi tanaman pangan di seluruh Indonesia.

Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya Polbangtan Bogor turut menyukseskan program tersebut, dengan menjadi ´perpanjangan tangan´ melalui monitoring bantuan pompa air pada Poktan Rahayu di Desa Rabak dan Poktan Bina Warga Babakan di Desa Gobang, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, belum lama ini.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan mengatakan, Program PAT saat ini menggalakan salah satunya program pompanisasi. Tujuannya, menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan perluasan areal tanam.

“Kami mendorong sepenuhnya pompanisasi untuk peningkatan produksi dan perluasan areal tanam,” katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti bahwa Program PAT menjadi solusi cepat dalam mitigasi kekeringan akibat dampak El Nino.

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan, dengan luasan lahan kurang lebih empat hektare, Poktan Rahayu mendapat bantuan satu unit pompa dari Kementan.
 
"Pengawalan program PAT kali ini didampingi penyuluh dari dinas pertanian setempat, Yulianto," katanya.

Bahrudin, Ketua Poktan Rahayu mengatakan bahwa pompa diterima dalam keadaan baik pada Mei 2024 dan siap pakai. Sejauh ini belum mengalami kendala, diakuinya pompa dua  liter bisa beroperasi selama empat jam dengan bahan bakar bensin.

Bahrudin menjelaskan bahwa air yang digunakan bersumber dari Sungai Citemupuhan, jarak antara pompa dan sumber air sekitar lima meter.

"Petani membutuhkan irform untuk lahan lain yang saat ini sama sekali tidak ada saluran irigasi, dan berkomitmen untuk mengganti tanaman jeruk  limau menjadi padi, jika irfom diberikan," katanya.

Sebelum ada pompa, ungkap Badrudin, petani menggunakan saluran irigasi yang tercemar limbah ternak ayam, sehingga tanaman padi tidak berkembang dengan baik, yang mengakibatkan petani enggan menanam padi.

Menurutnya, masih banyak petani yang enggan mengeluarkan uang untuk membeli bahan bakar, sehingga perlu dilakukan edukasi agar bersedia merawat dan menggunakan pompa dengan maksimal.

"Perlu edukasi kepada petani untuk pengelolaan alsintan dengan baik, agar pemakaian pompa dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang," kata Badrudin. [agm/wisda/timhumas polbangtanbogor]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.