Kementan Inisiasi `Close Loop` Agribisnis Hortikultura Petani Muda Malang

Millennial Farmers Development the Target of Indonesia East Java`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Inisiasi `Close Loop` Agribisnis Hortikultura Petani Muda Malang
PROGRAM YESS JATIM: Asdep Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kemenko Perekonomian, Yuli Sri Wilanti [kanan] memperlihatkan produk olahan petani muda Program YESS didampingi Wadir I Polbangtan Malang, Novita Dewi Kristansi [ke-2 kiri].

Malang, Jatim [B2B] - Model kemitraan agribisnis dari hulu sampai hilir melibatkan stakeholders, yang dikembangkan dalam ekosistem berbasis digital berupa Close Loop, untuk mendukung pengembangan agribisnis hortikultura bagi petani muda Kabupaten Malang di Provinsi Jawa Timur.

Upaya tersebut ditempuh Kementerian Pertanian RI melalui Program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme [YESS]. Kemitraan Close Loop ditandai penandatanganan Memoranda Kesepahaman [MoU] oleh perwakilan Kementan dengan Koperasi Pemasaran Agrimuda Jaya dan Pemerintah Kabupaten [Pemkab] Malang di Malang pada Rabu [4/9] di Balai Desa Tawangargo, Karangploso.

Penandatanganan MoU disaksikan oleh Wakil Direktur I Polbangtan Malang, Novita Dewi Kristansi mewakili Direktur Setya Budhi Udrayana; Bupati Malang, H Sanusi; Ketua Bappeda Malang, Tomie Herawanto.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menaruh perhatian pada Kemitraan Close Loop petani muda binaan Program YESS, dengan kehadiran Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura, Yuli Sri Wilanti serta sejumlah pimpinan BUMN dan korporasi antara lain PT Pupuk Indonesia, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Paskomnas, PT Syngenta, PT Indofood dan PT Agridesa.

Inisiasi Close Loop bagi petani muda sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bagi pemberdayaan petani muda melalui akses ke pelatihan, teknologi informasi, dukungan finansial dan pemasaran guna meningkatkan kemampuan dan produktivitas mereka di sektor pertanian.

“Petani milenial tidak hanya berperan meningkatkan hasil produksi, juga memastikan ketahanan pangan negara kita. Dengan semangat inovasi dan keahlian mereka, kita yakin dapat menghadapi berbagai tantangan dan menciptakan sektor pertanian yang lebih resilient,” katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti bahwa Program YESS merupakan bagian upaya berkelanjutan Kementan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan finansial petani muda.

"Dengan dukungan ini, diharapkan petani muda dapat berperan lebih aktif, berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dan menciptakan inovasi yang akan menguntungkan sektor pertanian di masa depan," katanya.

Terpisah, Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menegaskan komitmen Kementan melalui Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] selaku PPIU Program YESS di Jawa Timur untuk memfasilitasi dan mendampingi usaha petani muda dari hulu hingga hilir.

"Program YESS menghubungkan petani muda dengan stakeholders termasuk permodalan dan magang luar negeri," katanya.

Close Loop Hortikultura
Kementan melalui Program YESS berkomitmen mendukung petani muda dapat berkembang dan membawa perubahan positif dalam industri pertanian. Penandatanganan MoU di Malang merupakan inisiatif agribisnis yang inovatif melalui peluncuran dan penandatanganan kerja sama kemitraan Close Loop dalam sektor hortikultura.

Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kemenko Perekonomian, Yuli Sri Wilanti mengatakan sukses Close Loop memerlukan kolaborasi erat seluruh stakeholder termasuk petani, agar memahami pola tanam yang tepat.

"Kementan telah banyak memberikan dukungan dalam budidaya melalui pelatihan dan pemagangan, petani muda diharapkan menjalin kolaborasi dan resonansi ke wilayah lain. Pendampingan dan pelatihan harus dijadwalkan untuk memastikan implementasi efektif di wilayah lain," katanya.

Bupati Malang, Sanusi menilai kemitraan Close Loop adalah upaya strategis untuk meningkatkan pendapatan petani di Kabupaten Malang, dengan keterlibatan 18 stakeholders, sarana pertanian dan lembaga negara menunjukkan komitmen tinggi pada pengembangan regenerasi pertanian.

"Program diharapkan meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan bagi pertanian Kabupaten Malang," katanya.

Selain itu, Bupati Sanusi, berkeinginan mengembangkan usaha pertanian dengan pendampingan petani muda melalui Program YESS, guna memfasilitasi pertumbuhan dan keberhasilan mereka di lapangan.

Sementara Kepala Bappeda Malang, Tomie Herawanto menyoroti dana insentif tertinggi di Jawa Timur bagi Malang, menunjukkan pengembangan Close Loop tidak hanya berdampak pada hortikultura juga memberi manfaat luas.

Kegiatan tersebut diisi pameran produk unggulan petani muda binaan Program YESS di Malang Raya, untuk inspirasi lebih banyak pihak terlibat pengembangan pertanian dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Wakil Direktur I Polbangtan Malang, Novita Dewi Kristansi berharap inisiatif Close Loop dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam penerapan sistem agribisnis yang efisien dan berkelanjutan.

Kunjungan ke kebun cabai di Karangploso menjadi closing ceremony ditandai penanaman cabai pada lahan petani, yang menjadi  simbolisasi dari kerjasama erat dengan semua pihak bagi peningkatan produktivitas dan keberlanjutan sektor hortikultura di Kabupaten Malang. [didit/timhumas yessjatim]

Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.