Wirausahawan Agribisnis, Kapusdik BPPSDM Apresiasi Kiprah SMKN 2 Slawi
Indonesian Agriculture Ministry Invite Agricultural Students Back to Farming
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
![Wirausahawan Agribisnis, Kapusdik BPPSDM Apresiasi Kiprah SMKN 2 Slawi](https://www.berita2bahasa.com/images/articles/202061515_juni_smk_slawi_b.jpg)
Slawi, Jateng [B2B] - Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] mendukung dan mengapresiasi kiprah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Slawi [SMKN] di Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah sebagai penggiat pendidikan vokasi pertanian yang menitikberatkan pada kegiatan praktik.
"Kita perlu mengapresiasi sekolah penggiat pendidikan di bidang pertanian. Karena dari mereka petani-petani muda dapat tercetak, apalagi saat ini kita mengalami krisis regenerasi petani,” kata Idha Widi Arsanti selaku Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan BPPSDMP] saat berkunjung ke SMKN 2 Slawi dan diterima oleh Kepala Sekolah SMKN 2 Slawi, AR Hartono.
Dia mengharapkan SMKN 2 Slawi ke depan, menjadi SMK yang dibanggakan dan diapresiasi oleh masyarakat serta para pemangku kepentingan untuk menyiapkan dan mencetak lulusan yang memiliki keunggulan, baik akademis maupun non akademis.
Kapusdik Idha WA merujuk instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa pendidikan vokasi berperan penting menghasilkan petani milenial berjiwa wirausaha [entrepreneurship].
“Pendidikan vokasi telah dituntun era baru. Saat ini pendidikan vokasi menjadi jawaban, karena tidak hanya mengajarkan keterampilan melalui pendekatan intelektual, juga sekaligus menyatukannya dengan manajemen orientasi seperti lapangan melalui kegiatan praktik lapang," kata Idha WA bersama rombongan berkesempatan meninjau area Riset Hortikultura di Kampus-1 Procot Slawi dan Laboratorium Kultur Jaringan.
Instruksi Mentan digarisbawahi oleh Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi bahwa Kementan fokus mempercepat regenerasi petani, utamanya melalui pendidikan vokasi, yang akan mendorong lahirnya petani milenial yang entrepreneurship.
“Kementan juga memiliki sejumlah perguruan tinggi politeknik pertanian dan SMK PP Binaan untuk melahirkan para alumni yang betul-betul job seeker maupun job creator," katanya.
Idha WA menambahkan seperti dikatakan Mentan, saat ini sekolah vokasi pertanian perlu menerapkan strategi yang tepat menyikapi perkembangan kebutuhan dan teknologi pertanian untuk diimplementasikan pada tataran pembelajaran yang efektif dan optimal.
Kepala Sekolah SMKN 2 Slawi, AR Hartono mengatakan saat ini sekolah yang dipimpinnya telah memiliki tujuh kompetensi keahlian. Lima di antaranya merupakan jurusan pertanian: Agribisnis Teknologi Pangan dan Hortikultura [ATPH], Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian [APHP], Agribisnis Ternak Unggas [ATU], Agribisnis Organik Ekologi [AOE - Program 4 tahun] dan Alat Mesin Pertanian [AMP].
"Kami juga sedang mengembangkan laboratorium kultur jaringan. Komoditas yang akan kami kembangkan adalah anggrek, pisang cavendish dan pisang susu," katanya.
AR Hartono menambahkan pada pengembangan laboratorium kultur jaringan, pihaknya menggandeng Fakultas Biologi - Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto [Unsud]. Namun pandemi Covid-19 memaksa prosesnya baru dilakukan pada tataran guru, karena siswa masih menerapkan kebijakan learning from home [LFH].
“Kami berharap didukung Kementan dalam upaya meningkatkan kompetensi guru berorientasi teknologi pertanian dan peternakan. Saat ini, kami mengedepankan orientasi siswa ke wirausaha setelah lulus,” katanya. [Vnl]
Slawi of Central Java [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry invited students of Agricultural Development Polytechnic [Polbangtan] back to farming to support Indonesia to achieve food sovereignty, according to senior official of the ministry.