Seminar Nasional Polbangtan Malang

Generasi Milenial Siap Wujudkan Ketahanan Pangan Indonesia


Seminar Nasional Polbangtan Malang

MENTERI Pertanian RI Andi Amran Sulaiman telah menekankan beberapa poin penting dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional.

1. Pembenahan besar-besaran untuk meningkatkan produksi pangan di Indonesia. Mentan Amran terus melakukan berbagai upaya pembenahan, seperti memberikan bantuan benih unggul dan bibit padi gogo kepada para petani di berbagai daerah. 

2. Penghapusan ego sektoral dan kerja terpadu dengan seluruh sektor terkait. Menteri Amran menegaskan bahwa strategi untuk mencapai swasembada pangan adalah dengan menghilangkan ego sektoral dan bekerjasama secara terpadu dengan seluruh sektor yang terkait.

3. Menjadikan swasembada pangan sebagai prioritas utama. Menteri Amran menekankan bahwa upaya mencapai swasembada pangan harus menjadi prioritas dan tidak boleh diabaikan. 

4. Pembinaan dan motivasi kepada penyuluh pertanian. Menteri Amran secara langsung memberikan arahan dan motivasi kepada para penyuluh pertanian di berbagai daerah, agar dapat mendukung program-program peningkatan produksi pangan. 

Secara keseluruhan, Mentan Amran telah mengarahkan berbagai upaya yang komprehensif untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, mulai dari peningkatan produksi, kerjasama lintas sektor, prioritas swasembada, hingga pembinaan kepada para pelaku di lapangan.

Berdasarkan arahan Mentan, Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) menggelar Seminar Nasional bertema "Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Milenial Pertanian untuk Ketahanan Pangan" pada hari Rabu (24/7/2024) di Aula Sasana Giri Sabha Ir. Samsuddin Abbas. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting dan civitas akademika Polbangtan Malang.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, beserta seluruh pegawai Polbangtan Malang, turut hadir dalam acara ini. Selain itu, Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi, Direktur Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Luthfy Latief, serta Pj. Bupati Pasuruan Andriyanto juga memberikan kontribusi mereka dengan hadir dalam seminar tersebut.

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia milenial di bidang pertanian agar mampu mendukung ketahanan pangan nasional. 

Seminar ini juga menjadi wadah untuk berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai berbagai inovasi dan strategi dalam mengoptimalkan potensi generasi milenial dalam sektor pertanian.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia.

"Generasi milenial memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif dalam sektor pertanian. Melalui seminar ini, kami berharap dapat menginspirasi dan memotivasi mereka untuk berkontribusi lebih dalam membangun ketahanan pangan nasional," ujar Setya Budhi Udrayana.

Sementara itu, Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan ada beberapa poin penting yang harus kita perhatikan saat ini yakni 1) Masalah Pangan Dunia Saat Ini, dunia saat ini menghadapi tantangan besar dalam ketahanan pangan dengan 58 negara mengalami kelaparan serius dan sekitar 900 juta penduduk dunia kelaparan. Situasi ini sangat memprihatinkan, terutama bagi Indonesia, di mana 7-16% penduduk masih rentan terhadap kelaparan. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya upaya bersama untuk mengatasi masalah pangan yang semakin mendesak. 

2) Pentingnya Ketahanan Pangan bagi Ketahanan Nasional, Ketahanan pangan berkaitan erat dengan ketahanan negara. Wakil Presiden Indonesia menekankan bahwa ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara karena krisis pangan dapat berdampak pada stabilitas ekonomi, sosial, dan politik. Pemerintah bertekad untuk mengoptimalkan seluruh lahan tidur menjadi lahan produktif guna menjaga ketahanan pangan nasional, yang harus didukung oleh semua pihak, termasuk sektor pertanian. 

3) Regenerasi Petani Melalui Pemberdayaan Generasi Milenial, Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia milenial di sektor pertanian sebagai motor penggerak kedaulatan pangan. Dengan memanfaatkan bonus demografi saat ini, diharapkan terjadi regenerasi petani yang lebih produktif dan inovatif. Generasi muda harus dipersiapkan untuk menjadi pelopor dalam mengembangkan teknologi pertanian modern dan berkelanjutan.

Melalui seminar ini, diharapkan dapat ditemukan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan pangan. Mari kita berkomitmen untuk mendukung peningkatan kapasitas generasi milenial di sektor pertanian demi ketahanan pangan yang kuat dan berkelanjutan bagi bangsa kita.

Kemudian dalam sesi diskusi, Direktur Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Luthfy Latief, memberikan paparannya tentang Dukungan Kementerian Desa PDTT terhadap Ketahanan Pangan di Perdesaan, demikian juga Pj. Bupati Pasuruan Andriyanto memaparkan tentang Strategi Pemerintah Daerah Dalam Pelibatan Petani Muda Mewujudkan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan.

Polbangtan Malang terus berkomitmen untuk menjadi lembaga pendidikan vokasi yang unggul dalam mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di sektor pertanian. Melalui berbagai program dan kegiatan, Polbangtan Malang berusaha untuk memberikan kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan dan pembangunan pertanian di Indonesia.

 

 

Disclaimer : B2B adalah bilingual News, dan opini tanpa terjemahan inggris karena bukan tergolong berita melainkan pendapat mewakili individu dan/atau institusi. Setiap opini menjadi tanggung jawab Penulis