Microsoft Luncurkan Majorana 1
Gerbang ke Dunia Matrix

ROSADI JAMANI
Ketua Satupena Kalbar
SILICON Valley geger. Dunia komputasi berguncang. Para ilmuwan keringat dingin. Microsoft baru saja meluncurkan Majorana 1, chip kuantum pertama yang menggunakan qubit topologis.
Ngerti ndak ente, wak? Sambil seruput kopi liberika, kita bahas soal teknologi komputer paling canggih di dunia. Walau mimpi bisa memilikinya, paling tidak tahu alur ceritanya.
Di Washington, para petinggi teknologi tersenyum puas. Di Beijing, alarm berbunyi. Perang teknologi sudah naik ke babak baru.
China selama ini mengincar tahta kuantum. Mereka menggelontorkan miliaran dolar, membangun laboratorium rahasia, dan mengembangkan komputer kuantum mereka sendiri. Bahkan, mereka pernah mengklaim supremasi kuantum lewat komputer Jiuzhang.
Tapi sekarang? Microsoft baru saja melemparkan bom teknologi. Majorana 1 bukan sekadar chip. Ini gerbang menuju dominasi digital absolut.
"Ape bende Majorana 1 tu, Bang? Macam nama biskuit pula."
"Itu Moyora, pek. Cocok tuk nemankan kopi."
Maaf ya, kawan satu ini suka kepo dan konservatif. Baik, kita lanjutkan ya.
Majorana 1 adalah chip ini bukan prosesor biasa. Ini adalah senjata pamungkas di era perang digital. Bayangkan, wak!
Topological Core, bisa menyelesaikan perhitungan yang butuh ribuan tahun dalam hitungan detik. Topoconductor, material baru yang membuat qubit lebih stabil, sesuatu yang selama ini sulit dicapai.
Lalu, Skalabilitas Gila, chip ini bisa memuat satu juta qubit. Satu juta! Itu angka yang bikin komputer kuantum China tampak seperti kalkulator sekolah dasar.
China harus berbuat apa? Dengan Majorana 1, Microsoft bukan hanya mendominasi pasar. Mereka mengubah aturan permainan. China yang selama ini mengejar Amerika dalam teknologi AI, 5G, dan semikonduktor, kini harus berpacu dengan waktu. Jika mereka tak segera membalas, dominasi mereka di dunia sains dan teknologi bisa terancam.
Apakah China akan meluncurkan chip kuantum balasan?
Apakah mereka akan mempercepat program komputasi kuantumnya?
Atau apakah ini akan menjadi momen di mana Amerika kembali meninggalkan China di belakang?
Yang jelas, Majorana 1 bukan hanya kemenangan bagi Microsoft. Ini sinyal keras bahwa Amerika belum mau menyerahkan mahkota teknologi ke China.
"Lalu, kita gimanalah, Bang?"
"Kita ini bangsa penikmat. Tak ada juga gunanya teknologi canggih kalau tak ada yang menikmatinya, pek." #camanewak
Disclaimer : B2B adalah bilingual News, dan opini tanpa terjemahan inggris karena bukan tergolong berita melainkan pendapat mewakili individu dan/atau institusi. Setiap opini menjadi tanggung jawab Penulis