Chattbot Kecerdasan Artifisial

Platform Cermat Kembangkan AI `User Friendly` bagi SDM Pertanian


Chattbot Kecerdasan Artifisial
BPPSDMP KEMENTAN: Fitur utamanya LiveChat dengan tokoh Chattbot LIENA singkatan dari Layanan Informatif dan Edukatif melalui Neural Artifisial, akan memanfaatkan kemampuan AI pada fitur Search Engine [mesin pencarian].

TIDAK banyak yang mengetahui bahwa platform streaming musik seperti Spotify, JOOX dan Apple Music merupakan contoh Artificial Intelligence [AI] atau Kecerdasan Artifisial yang biasa kita gunakan pada aktivitas harian. Begitu pula halnya platform streaming film yakni NetFlix, Prime Video dan Disney+.

Ketika sedang mengakses layanan streaming musik atau film, platform tersebut menghadirkan sejumlah rekomendasi lagu dan film yang sesuai genre favorit pengguna. Hal itu merupakan hasil AI yang mempelajari kebiasaan users, sehingga mampu melakukan kurasi lagu/film sesuai minat users.

Pendekatan minat users pula yang dilakukan platform Cermat berbasis AI oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] dari Kementerian Pertanian RI bagi kepentingan petani, penyuluh dan stakeholders melalui pelaksanaan tugas dan fungsi Hubungan Masyarakat [Humas].

Platform Cermat diinisiasi oleh Septalina Pradini, peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan VIII/2024. Pelatihan oleh Kementan tersebut diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian [BBPMKP] Ciawi dan Lembaga Administrasi Negara [LAN]. Sementara platform Cermat, menyasar kegiatan Hubungan Masyarakat [Humas] khususnya mendukung tugas Kehumasan pada BPPSDMP Kementan.

Bayangkan ketika petani berminat pada pupuk organik, maka platform Cermat dengan maskot avatar Chattbot LIENA akan merekomendasikan pada petani tentang aneka jenis pupuk organik yang dibutuhkan.

Begitu pula penyuluh yang concern pada budidaya dan pengolahan hasil tanaman pangan seperti padi. Tentu akan disodori aneka varietas padi yang direkomendasi oleh Kementan, sehingga informasi user friendly tersebut akan mendorong petani lebih memilih varietas bersertifikasi.

Demikian pula halnya generasi milenial yang berniat melanjutkan pendidikan vokasi pertanian, setelah memilih program studi [Prodi] tertentu akan direkomendasi oleh platform Cermat tentang aneka informasi berupa buku, eBook dan literatur yang sesuai minat, bakat dan kemampuannya.

Semua itu terangkum dalam platform Cermat berbasis AI yang diimplementasikan oleh BPPSDMP Kementan untuk mendukung tugas Kehumasan.

Upaya pengembangan AI bagi pertanian sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa inisiatif pengembangan AI akan membuka jalan bagi inovasi baru dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.

"Dengan memadukan AI dan kapasitas SDM pertanian maka akan meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung pertanian berkelanjutan di masa depan," katanya.

Hal senada dikemukakan Plt Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa pihaknya berupaya menyediakan sistem pelayanan informasi publik dengan mudah dan cepat melalui pemanfaatan AI untuk mendukung tugas Kehumasan.

"Pemanfaatan AI dikembangkan pula pada pengembangan Smart Farming 4.0 berbasis AI, yang menjadi peluang bagi petani terutama petani milenial, untuk mendorong budidaya pertanian menjadi efisien, terukur dan terintegrasi," katanya.

Avatar Chattbot LIENA
Hadirnya platform Cermat dengan avatar Chattbot LIENA telah di-approved Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah selaku Mentor Diklat dari Septalina Pradini atas Rancangan Akper berjudul ´Pengembangan Platform Cermat sebagai Sistem Pelayanan Informasi Publik Terintegrasi berbasis AI lingkup BPPSDMP´ didampingi Abdul Hani, Widyaiswara BBPMKP Ciawi selaku pendamping [Coach].

Fitur utama platform Cermat adalah LiveChat dengan tokoh Chattbot LIENA singkatan dari ´Layanan Informatif dan Edukatif melalui Neural Artifisial´. Siaran pers berbasis AI, Ticketing dan sebagai Integrator Data dan Informasi untuk mendukung fungsi portal layanan informasi BPPSDMP.

Platform Cermat memanfaatkan kemampuan AI pada fitur Search Engine/SE [mesin pencarian]. Teknologi ini menjadi salah satu contoh AI yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan fitur ini, pengguna bisa mendapatkan hasil pencarian yang paling relevan serta sesuai dengan informasi yang kamu butuhkan.

Dalam melakukan browsing pada browser maupun sejumlah platform lain, kotak mesin pencarian biasanya menampilkan saran topik untuk pengguna. Di mana, saran kalimat pencarian yang relevan dapat menghemat waktu serta menghadirkan kenyamanan untuk mencari informasi.

"Bukan secara tiba-tiba, kecocokan tersebut merupakan hasil dari data user yang telah dihimpun dan dipelajari oleh mesin pencarian dengan menggunakan teknologi AI," kata Septalina saat sosialisasi di Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia [PEPI] di Serpong, Tangerang, Banten pada Kamis [11/7].

Data yang dikumpulkan platform Cermat berasal dari kumpulan berita-berita maupun data dari Badan Pusat Statistik [BPS], Badan Pangan Nasional [Bapanas], Pusdatin Kementan, Dukcapil Kemendagri, Pupuk Indonesia Holding Company [PIHC] dan 20 Unit Pelaksana Teknis [UPT] BPPSDMP Kementan di seluruh Indonesia.

AI Tugas Kehumasan
Akper Septalina Pradini melalui platform Cermat kelak dapat dikembangkan oleh BPPSDMP Kementan menjadi maskot AI seperti dilakukan oleh empat petugas Humas berbasis AI dari Ditjen Imigrasi Kemenkumham di Bandara Soekarno-Hatta yang diluncurkan pada awal Mei 2023.

Lantas apa saja peran AI bagi bidang Kehumasan? Hasil riset dari Chartered Institute of Public Relations [CIPR] menyatakan fungsi AI bagi Kehumasan antara lain:

1. Penyederhanaan Tugas
Teknologi AI memiliki kemampuan untuk menyederhanakan tugas [simplication of task] Humas. Misalnya, perangkat wires services dapat digunakan untuk mendistribusikan rilis ke berbagai media.

2. Mendengarkan
Teknologi AI berfungsi mengidentifikasi pendapat dan persepsi audiens terhadap produk, layanan, atau bahkan kebijakan atau social listening. Dengan kemampuannya itu, AI dapat menganalisis komentar, jangkauan rilis konten, hingga engagement di media sosial.

3. Optimatisasi Tugas
Terdapat 26 perangkat AI yang berfungsi melakukan optimatisasi tugas [automation of task] Humas seperti Hootsuite, Tweetdeck, Sprout Social, Audiense, Conversocial, My Convento, dan sebagainya.

4. Pengukuran Data Terstruktur
Teknologi AI memiliki kemampuan untuk mengukur data yang bersifat terstruktur atau AI for structured data antara lain, membuat konten, kurasi konten, identifikasi tren, hingga menghasilkan laporan dan informasi yang komprehensif.

Data tersebut dapat digunakan untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Adapun AI yang berfungsi sebagai pengukuran data terstruktur bekerja tak ubahnya Google Analytics, Trackr dan lain-lain namun lebih spesifik sesuai minat users.

5. Pengukuran Data Tak Terstruktur
Kebalikan dari poin di atas, AI juga memiliki kemampuan untuk mengukur data yang bersifat tidak teratur atau AI for unstructured data. Misalnya, chatbot yang mampu menjawab secara langsung terhadap sejumlah informasi. [M. Achsan Atjo]

Disclaimer : B2B adalah bilingual News, dan opini tanpa terjemahan inggris karena bukan tergolong berita melainkan pendapat mewakili individu dan/atau institusi. Setiap opini menjadi tanggung jawab Penulis