Indeks Persepsi Korupsi Indonesia di Peringkat 114 dari 177 Negara

Indonesia at the 114th in Corruption Perception Indeks of 177 Countries

Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Indeks Persepsi Korupsi Indonesia di Peringkat 114 dari 177 Negara
Tabel: transparency.org

Jakarta (B2B) - Upaya Indonesia memberantas korupsi menunjukkan kemajuan, merujuk pada Indeks Persepsi Korupsi terbaru yang dirilis oleh  Transparency International (TI), LSM antikorupsi yang berbasis di Berlin, Jerman.

Survei yang dikenal sebagai Corruption Perception Index 2013 yang dirilis pada Selasa, menempatkan Indonesia pada posisi 114 di antara 177 negara yang dipantau oleh TI. Peringkat terbaru ini merupakan perkembangan positif, mengingat Indonesia sebelumnya berada di peringkat 118 pada 2013.

Transparency International Indonesia (TII) menyatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tergolong suksess mengungkap tindak pidana korupsi yang melibatkan pejabat tinggi dan anggota parlemen selama satu tahun terakhir.

Namun, tantangan terberat Indonesia ke depan adalah meghadapi pemilihan pemilihan umum tahun depan. Transparency International menyoroti perlunya transparansi dalam penggunaan dana kampanye dan mengevaluasi rekam jejak anggota parlemen atau maupun calon legislatif menjelang Pemilu.

TI juga menyerukan kepada masyarakat Indonesia untuk lebih aktif dengan memastikan Pemilu 2014 akan berlangsung lebih transparan dan akuntabel.

Secara global, Indeks Persepsi Korupsi 2013 menempatkan Denmark dan Selandia Baru sebagai negara yang tidak korup, sementara Afghanistan, Korea Utara dan Somalia adalah negara dengan indeks korupsi terburuk tahun ini.

Indeks Persepsi Korupsi didasarkan persepsi dan pendapat para ahli tentang korupsi sektor publik di masing-masing negara.

Peringkat setiap negara menunjukkan kemungkinan akses yang kuat untuk sistem informasi dan aturan yang mengatur perilaku orang-orang di jabatan publik, sementara kurangnya akuntabilitas di sektor publik, ditambah dengan lembaga-lembaga publik yang tidak efektif dapat merusak persepsi ini.

Jakarta (B2B) - Indonesias efforts to eradicate corruption from the country are progressing, according to the latest Corruption Perception Index released by Berlin-based NGO Transparency International.

The survey called Corruption Perception Index 2013 was released on Tuesday and placed Indonesia at the 114th position among the 177 countries being valued by the NGO. The latest ranking is a positive development, considering that Indonesia was ranked 118th last year.

According to Transparency International Indonesia, the Corruption Eradication Commission (KPK) had successfully uncovered corruption cases involving high ranking officials and parliament members during the past one year.

However, more challenges are expected as Indonesia plans to hold a general election next year. Transparency International highlighted the need for transparency in the use of campaign funds and evaluating the track record of parliament members or candidates ahead of the election.

The NGO also called on the Indonesian people to be more active in ensuring a more transparent and accountable election in 2014.

The global Corruption Perceptions Index 2013 adjudged Denmark and New Zealand as the least corrupt, while Afghanistan, North Korea and Somalia were the worst performers this year.

The Corruption Perceptions Index is based on experts opinions about public sector corruption in each country.

Countries scores can be helped by allowing strong access to information systems and rules governing the behavior of those in public positions, while a lack of accountability across the public sector, coupled with ineffective public institutions can hurt these perceptions