Pemerintah akan Beli 1 Juta Hektar Lahan Peternakan Sapi di Australia
Gov`t to Buy a Million-Hectare Cattle Ranch Land in Australia
Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Dalam upaya untuk mengatasi kekurangan daging sapi di Indonesia, pemerintah berencana untuk membeli lahan peternakan sapi (ranch) seluas satu juta hektar di Australia, kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan di Jakarta, Kamis (20/6).
"Nilai lahan peternakan sekitar Rp200 miliar hingga Rp300 miliar," kata Dahlan.
Menurut Dahlan, pemerintah berencana untuk menunjuk satu BUMN untuk membeli dan mengelola peternakan. Tiga kandidat yang dianggap memenuhi syarat untuk proyek ini adalah PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Perum Bulog, dan anak perusahaan PT Pupuk di Indonesia, Mega Eltra.
"Tiga BUMN akan diberi waktu satu bulan untuk mengajukan proposal mereka berikut manajemen dan rencana pengembangan peternakan. BUMN dengan proposal terbaik akan dipilih untuk menjalankan proyek," kata Dahlan.
Dahlan yakin bahwa pembelian peternakan menjadi solusi yang tepat dalam mengatasi kekurangan pasokan daging sapi, guna efisiensi peternakan dengan biaya jauh lebih murah di Australia.
Jakarta (B2B) - In a bid to address meat shortages in Indonesia, the government is planning to buy a cattle ranch land of one million hectares in Australia, State Owned Enterprises (SOEs) Minister Dahlan Iskan said on Thursday, June 20.
"The land value is around Rp200 billion to Rp300 billion," said Dahlan.
The government plans to appoint an SOE to buy and manage the ranch. Three candidates considered eligible for the project are Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Perum Bulog, and Pupuk Indonesia´s subsidiary, Mega Eltra.
The three SOEs will be given a month to submit their proposals and management and development plans of the ranch. The SOE with the best proposal will be chosen to run the project.
Dahlan is certain that the ranch purchase would the right solution in addressing the beef supply shortage, in terms of efficiency as cattle breeding costs much cheaper in Australia.