JK: Rakyat Baru Sadar, Presidennya Sama tapi Kebijakan Pemerintah Berbeda
Jusuf Kalla Critized Current Gov`t Under President Yudhoyono with His Term
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
 b.jpg)
Makassar (B2B) - M Jusuf Kalla, calon wakil presiden mengatakan masyarakat sekarang baru menyadari adanya perbedaan jalannya pemerintahan dalam lima tahun terakhir -- meskipun presidennya sama yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Sekarang orang baru menyadari, ini presidennya sama (Susilo Bambang Yudhoyono) tetapi jalannya negara kok berbeda keadaannya?" kata Cawapres M Jusuf Kalla saat berdialog dengan para tokoh masyarakat dan relawan Jokowi-JK di Makassar, Sulsel, Rabu malam.
Menurut Jusuf Kalla yang membuat pemerintahan SBY-JK dan SBY-Boediono berbeda karena ada yang mau mengambil keputusan serta bertanggungjawab.
"Kalau saja di hari terakhir presiden SBY waktu itu, tak berubah pikiran mungkin saat ini Indonesia lain keadaannya," kata Jusuf Kalla.
Menurut Jusuf Kalla kesalahan bangsa ini selalu melihat kebelakang, hanya membanggakan masa lalu. Karena itu yang diperlukan adanya pemimpin yang bisa mengarahkan dan memberikan keteladanan.
"Selama ini saya hanya membuat keputusan yang bos saya (Presiden SBY), tidak bisa buat keputusan," kata Jusuf Kalla yang disambut tepuk tangan meriah. (Ant)
Makassar (B2B) - Jusuf Kalla, Indonesian vice presidential candidate criticized current government under President Susilo Bambang Yudhoyono. Kalla compared it with the previous government during his term as vice president in 2004-2009.
"Both terms are under the same president, but each situation is different," Kalla said during a dialogue with community leaders and volunteers in Makassar, South Sulawesi recently.
Kalla claimed that during his term, Yudhoyono´s government had different approach in decision making as well as responsibility. He implicitly said that Indonesia would be better if he stayed as Yudhoyono´s vice president.
Kalla criticized that Indonesia always prided the success story in the past. Now, he said, this country needed a leader with good command and could be a good role model.
"I made the decisions when my boss (Yudhoyono, ed) couldn´t," Kalla claimed then adding that he was the one initiating Aceh´s peace talks and gas conversion, the policy that made people shifted their energy use from kerosene to gas.