Presiden Jokowi Perintahkan Kabinetnya Segera Bekerja

President Widodo Orders New Cabinte to Get to Work

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Presiden Jokowi Perintahkan Kabinetnya Segera Bekerja
Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla memimpin rapat kabinet pertama (Foto2: setkab.go.id)

Jakarta (B2B) - Presiden  Joko Widodo mengadakan pertemuan kabinet pertama pada hari Senin dan memberi waktu kepada empat menteri koordinator hingga akhir pekan untuk mengidentifikasi perubahan kebijakan untuk menghilangkan hambatan pertumbuhan ekonomi.

Presiden Jokowi yang terpilih sebagai presiden pada Juli lalu, menjanjikan untuk menjalankan pemerintahan yang bersih dan kompeten sesuai harapan para pemilihnya untuk membangun infrastruktur, memberantas korupsi dan kemiskinan di Indonesia.

"Dari hari pertama, kita langsung bekerja," kata Widodo dalam kata sambutan pengantar kabinet yang disiarkan langsung. "Tidak ada lagi yang perlu ditunggu."

Jokowi, yang dilantik pekan lalu, telah melantik 34 orang menteri di kabinetnya pada Senin siang, memadukan teknokrat dan profesional partai politik dari dari koalisi yang mendukungnya. Keempat menteri koordinator meliputi bidang ekonomi, politik hukum dan keamanan, maritim dan pembangunan manusia.

Pasar tidak bereaksi positif terhadap formasi kabinet Jokowi, dengan saham ditutup turun 0,96% di lantai bursa pada Senin.

Indonesia menghadapi hambatan pertumbuhan ekonomi akibat defisit neraca fiskal, melambungnya biaya subsidi BBM, dan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) paling lambat dalam lima tahun terakhir.

Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan presiden berupaya membuat terobosan di pemerintahannya melalui "keputusan cepat pada proyek-proyek pembangunan yang tertunda".

Kurangnya infrastruktur jalan, pelabuhan, listrik dan layanan dasar lainnya, seiring dengan birokrasi yang korup, mulai menyadarkan investor asing.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, investasi yang dibutuhkan untuk tumbuh lebih banyak dan lebih cepat agar dapat memenuhi target pertumbuhan ekonomi tahunan 7%, target yang diperkirakan sulit dicapai hingga 2016.

"Presiden menekankan bahwa banyak orang ingin berinvestasi di Indonesia. Tapi kalau pemerintah tidak bisa membantu dengan akuisisi lahan dan menyederhanakan skema perijinan, tidak ada yang akan masuk ke Indonesia," kata Brodjonegoro kepada wartawan.

Investor asing telah menyuarakan keprihatinan tertentu atas sektor energi dan gas di Indonesia, yang telah diguncang oleh skandal korupsi yang melibatkan pejabat tinggi, termasuk mantan menteri ESDM Jero Wacik.

"Saya minta media untuk membantu membangun kembali kepercayaan publik," kata Menteri Energi baru Sudirman Said kepada wartawan pada konferensi pers pertamanya, seperti dilansir MailOnline.

"Jika (industri energi) tidak ditangani secara serius, kita akan memasuki masa krisis."

Jakarta - Indonesian President Joko Widodo held his first cabinet meeting on Monday and gave his top four ministers until the end of the week to identify policy changes that would remove growth bottlenecks.

Widodo was elected president in July, promising to provide a clean and competent administration that endeared him to voters tired of shoddy infrastructure, corruption and poverty in Southeast Asia's largest economy.

"From the first day, we start working," Widodo said in introductory remarks to the cabinet that were televised live. "There is no need to wait for anything anymore."

Widodo, who was inaugurated last week, inducted 34 people into his cabinet on Monday, a mix of technocrats and political appointees from his coalition. The senior cabinet members are the four coordinating ministers for economics, internal affairs, maritime affairs and human development.

Markets did not react much to the new cabinet picks, with stocks closing down 0.96 percent on Monday.

Indonesia faces strong economic headwinds from fiscal and current account deficits, ballooning fuel subsidy costs, and the slowest GDP growth in five years.

Chief Economics Minister Sofyan Djalil said the president wanted to know how the government could make "quicker decisions on delayed" projects.

A lack of roads, ports, electricity and other basic services, along with corrupt bureaucracies, is beginning to disenchant foreign investors.

Finance Minister Bambang Brodjonegoro said investment needed to grow more and faster to be able to meet the president's annual economic growth target of 7 percent, a level he did not expect until at least 2016.

"The president stressed that a lot of people want to invest in Indonesia. But if the government can't help with land acquisitions and simplifying the licensing scheme, no one will enter Indonesia," Brodjonegoro told reporters.

Foreign investors have raised particular concerns over Indonesia's energy and gas sector, which has been rocked by corruption scandals that have implicated top government officials, including former energy minister Jero Wacik.

"I ask the media to help this ministry rebuild public trust," new Energy Minister Sudirman Said told reporters at his first news conference.

"If (the energy industry) is not addressed seriously, we will enter a period of crisis.