Usai Upacara Kemerdekaan RI, Teks Proklamasi Asli Dikembalikan ke ANRI

Indonesia Govt Returns Original Proclamation Text to ANRI

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Usai Upacara Kemerdekaan RI, Teks Proklamasi Asli Dikembalikan ke ANRI
ARSIP SEJARAH: Sekretariat Presiden mengembalikan naskah asli teks proklamasi tulisan tangan sang proklamator Ir. Soekarno kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). [Foto: Setpres RI]

Jakarta [B2B] - Sekretariat Presiden mengembalikan naskah asli teks proklamasi tulisan tangan sang proklamator Ir. Soekarno kepada Arsip Nasional Republik Indonesia [ANRI] pada Kamis (18/8). 

Sebelumnya, dokumen bersejarah tersebut turut dihadirkan di mimbar kehormatan pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, pada Rabu [17/8] kemarin.

Naskah asli teks proklamasi diserahkan langsung oleh Kepala Biro Administrasi Sekretariat Presiden Sony Kartiko kepada ANRI dalam acara serah terima yang berlangsung di Gedung O, ANRI, Jakarta. 

Dalam sambutannya saat acara serah terima naskah tersebut, Imam Gunarto selaku Kepala ANRI bersyukur bahwa naskah teks proklamasi tulisan tangan Bung Karno asli tersebut kembali ke ANRI untuk kemudian disimpan, dilestarikan, dan diwariskan kepada generasi yang akan datang.

“Teks proklamasi tulisan tangan asli dari Bung Karno adalah satu dasar, satu bukti utama tentang berdirinya negara kita dan prosesi teks proklamasi mengikuti acara upacara kemerdekaan setiap tanggal 17 Agustus sebagai bagian untuk memberikan marwah spirit yang kuat kepada bangsa kita agar kita semua tidak melupakan spirit para pendiri bangsa bahwa negara ini dibangun untuk kepentingan kemerdekaan, untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat bersama,” ucap Kepala ANRI Imam Gunarto.

Kepala ANRI pun mengucapkan terima kasih kepada Sekretariat Presiden dan Kementerian Sekretariat Negara yang telah memberikan kesempatan bagi ANRI untuk berkontribusi pada acara peringatan hari ulang tahun [HUT] ke-77 kemerdekaan RI. 

“Saya kira sekali lagi kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang sangat baik antara Sekretariat Presiden dengan Arsip Nasional Republik Indonesia,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Arsip Rieke Dyah Pitaloka berterima kasih kepada almarhum Sayuti Melik, B.M. Diah, dan para pahlawan pendiri bangsa yang telah menyelamatkan arsip proklamasi tulisan tangan Bung Karno. Menurutnya, tulisan tangan Bung Karno tersebut merupakan bukti otentik kemerdekaan RI dan bukan hanya sekadar tulisan.

“Kalau kita perhatikan dengan saksama, itu kita bisa merasakan itu bukan sekadar tulisan, itu adalah jiwa Indonesia yang merdeka,” ujar Rieke.

Rieke pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah menjaga naskah asli teks proklamasi kemerdekaan tersebut dengan baik. Ia berharap agar dokumen bersejarah tersebut bisa terus dijaga dan diselamatkan sampai kapan pun karena menurutnya arsip tersebut adalah sertifikat kemerdekaan bangsa Indonesia.

Menurut catatan sejarah, naskah asli teks proklamasi diselamatkan dan disimpan oleh seorang tokoh pers dan pejuang kemerdekaan, B.M. Diah, untuk kemudian diserahkan kepada Presiden Kedua Republik Indonesia, Soeharto. Selanjutnya, naskah tersebut diteruskan kepada Menteri Sekretaris Negara 1988-1998, Moerdiono. Pada tahun 1992, Moerdiono kemudian menyerahkan dokumen bersejarah tersebut kepada ANRI untuk disimpan dan dirawat dengan baik hingga saat ini.

Jakarta [B2B] - The Presidential Secretariat returned the original text of the proclamation, which was written by the proclaimer Ir. Soekarno to the National Archives of the Republic of Indonesia [ANRI] on Thursday (18/8).

Previously, the historic document was also presented at the pulpit of honor at the Commemoration Ceremony of the Proclamation of Independence of the Republic of Indonesia at the Merdeka Palace, on Wednesday [17/8] yesterday.

The original text of the proclamation was handed over directly by the Head of the Administrative Bureau of the Presidential Secretariat, Sony Kartiko, to ANRI during the handover ceremony which took place at Building O, ANRI, Jakarta.

In his speech during the handover ceremony, Imam Gunarto as the Head of ANRI was grateful that the original Bung Karno proclamation text was returned to ANRI to be stored, preserved, and passed on to future generations.