Batik Air dan Sriwijaya Air, Maskapai Paling Berisiko dan Qantas Teraman di Dunia

The World`s Safest and `Most Dangerous` Airlines Revealed

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Batik Air dan Sriwijaya Air, Maskapai Paling Berisiko dan Qantas Teraman di Dunia
Foto2 dan Tabel: MailOnline

QANTAS dinyatakan sebagai maskapai penerbangan teraman di dunia untuk ketiga kalinya secara berturut-turut dari hasil laman review penerbangan terkemuka, yang diumumkan
Selasa (5/1) dari hanya satu maskapai Inggris yang masuk daftar 20 maskapai teraman.

Peringkat tersebut disusun dengan merujuk pada 'catatan tanpa kecelakaan fatal' di era jet komersial dan faktor-faktor lain, Qantas yang bermarkas di Sydney masuk daftar maskapai teraman di dunia setelah laman review ini menganalisa 400 maskapai lain di seluruh dunia.

British Airways tahun lalu berada di peringkat 10 besar tapi gagal masuk dalam daftar yang diperluas kriterianya, termasuk American Airlines, United Airlines, Virgin Atlantic yang berbasis di Gatwick dan Virgin Australia.

Laman AirlineRatings.com yang berbasis di Australia menyusun peringkat berdasarkan urutan abjad, dengan Air New Zealand, Alaska Airlines, All Nippon Airways, Cathay Pacific, Emirates dan Etihad antara 20 maskapai paling aman.

Daftar berikutnya termasuk EVA Air, Finnair, Hawaiian Airlines, Japan Airlines, KLM, Lufthansa, SAS, Singapore Airlines dan Swiss, seperti dilansir MailOnline.

Dari seluruh maskapai yang disurvei, 148 maskapai menerima peringkat bintang tujuh teratas dan 10 maskapai paling tidak aman hanya mendapat satu bintang terhadap maskapai di Indonesia, Nepal dan Suriname.

British Airways meraih enam dari kemungkinan tujuh bintang, sementara Ryanair mendapat lima, begitu pula Malaysia Airlines, yang rebound pada 2015 setelah dua tragedi di 2014.

Editor AirlineRatings.com mengatakan pilihan mereka terhadap maskapai terbaik yakni Qantas karena rekor luar biasa menyangkut faktor keamanan setelah 95 tahun beroperasi dan reputasi sebagai maskapai berpengalaman.

Situs ini juga mengungkapkan daftar dari 10 penerbangan murah paling aman: Aer Lingus, Flybe, HK Express, JetBlue, Jetstar Australia, Thomas Cook, TUI Fly, Virgin America, Volaris dan WestJet.

Para editor dari AirlineRatings.com mengatakan mereka memilih maskapai-maskapai terbaik orang-penerbangan karena mereka memenuhi standar International Air Transport Association dan memiliki catatan keamanan yang sangat baik.

Menurut website, penerbangan paling tidak aman di dunia adalah (dalam urutan abjad) Batik Air, Bluewing Airlines, Citilink, Kal-Star Aviation, Lion Air, Sriwijaya Air, TransNusa, Trigana Air Service, Wings Air dan Xpress Air.

AirlineRatings.com menyusun peringkat dengan merujuk pada audit oleh otoritas penerbangan dan pemerintah, yang melaporkan insiden dari 12 bulan terakhir dan catatan korban tewas akibat kecelakaan pesawat terbang.

Tahun lalu merupakan tahun yang mengganggu bagi keselamatan penerbangan dengan sejumlah tragedi, termasuk kecelakaan yang disengaja dari pesawat Germanwings ke Pegunungan Alpen Prancis dan jatuhnya sebuah jet penumpang Rusia di Mesir.

Meskipun terjadi sederet insiden, 16 kecelakaan dengan 560 korban tewas berada di bawah rata-rata 10 tahun dari 31 kecelakaan dan 714 kematian, kata laman tersebut.

Ini adalah perbaikan yang signifikan dari 2014 ketika ada 21 kecelakaan fatal dengan 986 korban tewas.

Tahun lalu, maskapai penerbangan di seluruh dunia menembus rekor mengangkut 3,6 miliar penumpang dengan 34 juta penerbangan.

Lima puluh tahun yang lalu ada fakta yang mengejutkan tentang 87 kecelakaan yang menewaskan 1.597 orang saat maskapai penerbangan dilakukan hanya mengangkut 141 juta penumpang - atau hanya lima persen dari lalu lintas saat ini, kata situs web.

QANTAS has been named the world’s safest carrier for the third year in a row by a leading airline review website, which revealed today that its top 20 includes only one British company.

Thanks to its ‘fatality free record’ in the jet era and other factors, Sydney-based Qantas fared the best in an analysis of more than 400 airlines around the world.

British Airways was in last year’s top 10 but didn’t make the cut in this year’s expanded list, which included American Airlines, United Airlines, Gatwick-based Virgin Atlantic and Virgin Australia.

Australia-based AirlineRatings.com ranked the airlines in alphabetical order, with Air New Zealand, Alaska Airlines, All Nippon Airways, Cathay Pacific, Emirates and Etihad among the 20 safest carriers.

The rest of the list includes EVA Air, Finnair, Hawaiian Airlines, Japan Airlines, KLM, Lufthansa, SAS, Singapore Airlines and Swiss.

Of those surveyed, 148 airlines received the top seven-star ranking and the 10 that received just one star are all found in Indonesia, Nepal and Surinam.

British Airways scored six of a possible seven stars, while Ryanair had five, matching Malaysia Airlines, which rebounded in 2015 after a disastrous 2014.

AirlineRatings.com’s editors chose Qantas as the world’s best thanks to its ‘extraordinary record of firsts’ in operations and safety over its 95-year history and its reputation as the industry’s most experience airline.

The website has also revealed its list of the 10 safest budget airlines: Aer Lingus, Flybe, HK Express, JetBlue, Jetstar Australia, Thomas Cook, TUI Fly, Virgin America, Volaris and WestJet.

The editors of AirlineRatings.com said they chose those airlines because they meet International Air Transport Association standards and have excellent safety records.

According to the website, the world’s least safe airlines are (in alphabetical order) Batik Air, Bluewing Airlines, Citilink, Kal-Star Aviation, Lion Air, Sriwijaya Air, TransNusa, Trigana Air Service, Wings Air and Xpress Air.

AirlineRatings.com rates carriers on things such as audits by aviation authorities and governments, reported incidents from the past 12 months and an airline’s fatality record.

Last year was a disturbing year for airline safety with a number of tragedies, including the deliberate crash of a Germanwings plane into the French Alps and the downing of a Russian passenger jet in Egypt.

Despite these incidents, the 16 accidents with 560 fatalities were below the 10-year average of 31 accidents and 714 fatalities, the website said.

It was a significant improvement over 2014 when there were 21 fatal accidents with 986 fatalities.

Last year, the world’s airlines carried a record 3.6 billion passengers on 34 million flights.

Fifty years ago there were a staggering 87 crashes killing 1,597 people when airlines carried only 141 million passengers – just five per cent of today’s traffic, the website said.