IKEA, Raksasa Mebel Swedia Kehilangan Merek Dagangnya di Indonesia
Furniture Giant IKEA Loses Its Trademark in Indonesia
Editor : Ismail Gani
Translator : Dhelia Gani

ADA SAMSUNG dari Korea Selatan, Sony dari Jepang, BMW dari Jerman dan IKEA dari Indonesia. Tunggu! IKEA dari Indonesia? Ya, setidaknya di Indonesia, bukan di seluruh dunia.
Raksasa mebel, didirikan di Swedia pada 1943, kalah dalam sengketa perdata sehingga kehilangan merek dagangnya di Indonesia setelah Mahkamah Agung (MA) memutuskan bahwa nama IKEA dimiliki oleh perusahaan Indonesia.
Perusahaan mebel rotan Indonesia PT Ratania Khatulistiwa yang terdaftar sebagai pemegang merek dagang IKEA pada Desember 2013. IKEA yang dimaksud adalah akronim dari Indonesia Intan Khatulistiwa Esa Abadi, yang merujuk pada industri rotan.
Putusan MA itu dibuat pada Mei tahun lalu, tetapi baru diketahui publik pada Kamis melalui publikasi secara online, seperti dikutip Associated Press yang dilansir MailOnline.
Vonis tersebut menyatakan IKEA, yang terdaftar sebagai merek dagang di Indonesia pada 2010, tidak aktif digunakan sebagai merek dagang dalam tiga tahun berturut-turut untuk tujuan komersial dan dapat dihapus di bawah hukum merek dagang di Indonesia.
Sementara gerai IKEA di Indonesia baru dibuka di dekat Jakarta, pada akhir tahun 2014.
Juru bicara MA Suhadi, yang hanya menggunakan satu nama, mengatakan pada Jumat bahwa putusan itu tidak bulat. Salah satu anggota panel dari tiga hakim menyatakan berbeda pendapat bahwa hukum merek dagang tidak dapat diterapkan untuk perusahaan sebesar IKEA dan jauh lebih besar dari perusahaan penggugatnya, Ratania.
Pimpinan di Ratania, yang berada di kota kedua terbesar di Indonesia, Surabaya, menolak berkomentar. Inter IKEA Sistem B.V., sebagai pemegang hak franchise IKEA di seluruh dunia, kata pengacaranya yang mendapat keterangan tentang vonis tersebut pada Kamis dan masih mempelajari vonis tersebut. Namun dia mengaku masih berharap bahwa kegiatan bisnis IKEA akan dapat berlanjut di Indonesia tanpa gangguan.
Perusahaan Indonesia membawa kasus tersebut ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada pertengahan 2014, ketika toko IKEA pertama di Indonesia masih dibangun.
Pengadilan memutuskan pada September 2014 bahwa merek dagang tersebut dimiliki oleh Ratania dan memerintahkan IKEA untuk berhenti menggunakan nama tersebut, yang merupakan singkatan dari namapendiri perusahaan, Ingvar Kamprad, dan Elmtaryd dan desa Agunnaryd tempat dia dibesarkan. IKEA mengajukan banding ke Mahkamah Agung tahun lalu.
Toko IKEA di seluruh dunia dijalankan di bawah sistem waralaba. Sejak awal 1980-an, Grup IKEA dimiliki oleh sebuah yayasan yang terdaftar di Belanda.
THERE IS Samsung of South Korea, Sony of Japan, BMW of Germany and IKEA of Indonesia. Wait! IKEA of Indonesia? Yes, at least in Indonesia, if not worldwide.
The furniture giant, founded in Sweden in 1943, has lost a trademark dispute in Indonesia after the country's highest court agreed the IKEA name was owned by a local company.
Indonesian rattan furniture company PT Ratania Khatulistiwa registered its IKEA trademark in December 2013. It's an acronym of the Indonesian words Intan Khatulistiwa Esa Abadi, which refer to the rattan industry.
The Supreme Court's ruling was made in May last year, but only surfaced publicly Thursday with its publication online by the court.
The ruling said IKEA, which registered its trademark in Indonesia in 2010, had not actively used the trademark in three consecutive years for commercial purposes and it could be deleted under Indonesia's trademark law.
IKEA's only outlet in Indonesia opened near the capital, Jakarta, in late 2014.
Supreme Court spokesman Suhadi, who goes by one name, said Friday that the ruling was not unanimous. One member of the three-judge panel said in his dissent that the trademark law cannot be applied to a company as big as IKEA and much larger than the plaintif, Ratania.
Officials at Ratania, which is located in Indonesia's second-largest city, Surabaya, refused to comment. Inter IKEA Systems B.V., the worldwide IKEA franchisor, said its lawyers were notified of the decision on Thursday and were still studying it. But it said it expected that IKEA operations would be able to continue in the country without interruption.
The Indonesia company took its case to the Central Jakarta District Court in mid-2014, when the first IKEA store in Indonesia was under construction.
The court ruled in September 2014 that the trademark was owned by Ratania and ordered IKEA to stop using its own name, which is an acronym for its founder, Ingvar Kamprad, and the farm Elmtaryd and village Agunnaryd where he grew up. IKEA appealed to the Supreme Court last year.
IKEA stores around the world are run under a franchise system. Since the early 1980s, the IKEA Group has been owned by a foundation registered in the Netherlands.