Super Trap di Trans TV Ternyata Rekayasa, Pemerannya Dibayar
Super Trap Fake Reality Show on Trans TV, Casts Get Paid
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Hari Utomo
Translator : Intan Permata Sari
 b.jpg)
Jakarta (B2B) - Acara Super Trap edisi toilet umum yang mendapat banyak protes dari masyarakat ternyata hanya sebuah rekayasa yang dilakukan oleh kru Trans TV. Para talent mendapat bayaran untuk melakukan aksi tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh D Mayo selaku Eksekutif Produser Super Trap. Mayo menambahkan hanya episode tersebut yang direkayasa.
"Ini bagian dari entertain, maksudnya semua tayangan Super Trap real namun beberapa kuota tayangan kita membuat rekayasa adegannya," kata Mayo saat ditemui di kantor KPI bilangan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Rabu (28/11).
Mayo juga menyadari tayangan yang disiarkan pada hari Minggu kemarin tidak layak kalau seandainya nyata, untuk itu tim mereka membuat rekayasa dengan membayar beberapa talent.
"Sebenarnya semua real makanya saya bilang ini sial yang beruntutan. Secara naluri dan moral tidak layak makanya yang episode ini kita buat sendiri adegannya aja yang lainnya sih real," tandasnya.
Jakarta (B2B) - Super Trap show featuring public restroom, protested by lots of people, is only a fake show produced by Trans TV crew. The talents get paid to play in the episode.
It is stated by D Mayo, Super Trap Executive Producer. He adds that it is the only fake episode.
“This is part of entertainment, I mean all episodes of Super Trap are real, but some of the episodes are fake,” says Mayo when interviewed in KPI office on Gajah Mada street, Central Jakarta on Wednesday (28/11).
Mayo also knows that the episode broadcast on Sunday was not appropriate if it were real, hence the team made it up by paying some talents to play for the episode.
“Actually all episodes are real, hence I would say that this is a series of hard luck. Morally and instinctively I is not appropriate, thus we make up the scenes in this episode, the others are real,” he says.
