Kementan Bantu Rp10 M untuk Peternak Kelinci di Batu
MoA will Help Rp10 Billion for Rabbit Breeders in Batu
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
 b - k.jpg)
Malang (B2B) - Kementerian Pertanian akan mendukung pengembangan ternak kelinci di Malang, Jawa Timur, dengan mengucurkan dana Rp10 miliar. Daging kelinci memiliki potensi nutrisi yang baik dan dapat memperkaya diversifikasi pangan dari hewan.
"Konsumsi daging tidak harus selalu daging sapi atau unggas meskipun untuk unggas, Indonesia sudah mampu swasembada," kata Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan saat meninjau peternakan kelinci di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Malang, Jawa Timur, Jumat (14/6).
Menurut Rusman, dana Rp10 miliar untuk pengembangan peternakan kelinci meliputi penambahan bibit kelinci impor dari Amerika, Selandia Baru disertai pengembangan sarana dan prasarana untuk membangun kandang dan ruang edukasi bagi para pengunjung.
"Jangan lupa selain untuk konsumsi, peternakan kelinci dapat menjadi obyek wisata karena anak-anak menyukainya. Petani jadi ada pemasukan tambahan dari wisatawan," ungkap Rusman.
Kementerian Pertanian, menurut Wakil Menteri Pertanian, akan mendukung kampanye agar masyarakat menyukai daging kelinci sebagai diversifikasi protein hewani. Tidak mesti tergantung pada konsumsi daging sapi atau unggas," ungkap mantan Kepala Badan Pusat Statistik ini lagi.
Seperti diketahui, harga daging kelinci sekitar Rp20 ribuan per kilogram dengan bobot minimal 2,5 kg. Sejak lahir hingga menjadi daging konsumsi membutuhkan waktu sekitar lima bulan. Rata-rata pengiriman kelinci dari peternakan di Batu sekitar 500 ekor per hari tujuan Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Malang (B2B) - The Ministry of Agriculture (MoA) will support the development of rabbits in Malang, East Java, with funds to disburse Rp10 billion. Rabbit meat has the potential of good nutrition and can enrich the diversification of animals.
"Meat consumption is not necessarily beef or poultry although for poultry, Indonesia was self-sufficient," said Vice Agriculture Minister Rusman Heriawan when review a rabbit farm in the village of Bulukerto, Bumiaji, Batu City Malang, East Java, on Friday (14/6).
According to Rusman, Rp10 billion fund for the development of rabbit farming rabbit includes the addition of seeds imported from America, New Zealand accompanied by the development of facilities and infrastructure to build a shelter and education space for visitors.
"Do not forget in addition to consumption, breeding rabbits can become a tourist attraction because the kids love it. Farmers so no additional income from tourists," said Rusman.
Ministry of Agriculture, according to The Vice Minister of Agriculture, will support the campaign so that people like meat rabbits as animal protein diversification. Not necessarily depend on the consumption of beef or poultry, "said the former head of the Central Bureau of Statistics this again.
As is known, the price of rabbit meat around Rp20 thousand per kilogram with a minimum weight of 2.5 kg. From birth to be the consumption of meat takes about five months. Average delivery rabbits from livestock in Batu approximately 500 heads per day to the Sumatra, Kalimantan and Sulawesi.