Dies Natalies ke-6, Polbangtan Kementan Fokus Tingkatan Kualitas Alumni dan Pegawai

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi


Dies Natalies ke-6, Polbangtan Kementan Fokus Tingkatan Kualitas Alumni dan Pegawai
POLBANGTAN BOGOR: Kegiatan Dies Natalies ke-6 Polbangtan Bogor diawali dengan Sidang Terbuka Senat yang dihadiri oleh segenap civitas akademika dan pejabat eselon II dan III lingkup Kementerian Pertanian.

Bogor, Jabar [B2B] – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor merayakan hari jadi yang ke-6, tepat pada hari Selasa (25/6). Berdiri sejak tahun 2018, Polbangtan Bogor kini fokus pada peningkatan kualitas lulusan dan pemberdayaan pegawai.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) menjadi sekolah pertanian bertaraf internasional. "Polbangtan adalah masa depan pertanian. Ke depan kita berharap pertanian di Indonesia bisa bersaing dengan negara tetangga-tetangga," ujar Amran.

Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pendidikan vokasi yang dilaksanakan oleh Politeknik Pembangunan Pertanian memegang peran yang sangat penting untuk menciptakan wirausaha muda pertanian untuk menjamin kesinambungan pembangunan pertanian secara nasional.

Rangkaian kegiatan Dies Natalies ke-6 Polbangtan Bogor diawali dengan Sidang Terbuka Senat yang dihadiri oleh segenap civitas akademika dan pejabat eselon II dan III lingkup Kementerian Pertanian.

Plh Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto dalam laporannya mengatakan bahwa saat ini Polbangtan Bogor sedang berupaya untuk meningkatkan status akreditasi prodi dan jurusan. Oleh karenanya, pembenahan dari segala lini diperlukan kekompakan seluruh civitas akademika.

"Sesuai dengan Milestone Polbangtan Bogor periode 2019-2024, saat ini telah menjadi Perguruan Tinggi Vokasi dengan sentral utama pengembangan inovasi penyuluhan, smart farming, agribisnis dan peternakan modern. Pada tonggak ini, Polbangtan Bogor telah mengembangkan model pembelajaran inovatif, mengembangkan pembelajaran berbasis riset, mendorong produktivitas karya ilmiah/HaKI dan berkomitmen untuk melakukan inovasi dalam pengajaran berbasis teknologi informasi," ujar Yoyon.

Yoyon menambahkan, bahwa saat ini semua prodi sudah terakreditasi Baik Sekali dan Baik. Dari pihak manajemen sedang dalam persiapan meningkatkan akreditasi dari tiga prodi yang masih terakreditasi baik dapat menjadi baik sekali dan dua prodi yang telah terakreditasi baik sekali menjadi unggul.

Saat ini telah terdaftar 3 Paten dan 64 HAK Cipta yang dihasilkan oleh para Dosen Polbangtan Bogor.

"Kedepan inovasi-inovasi kreatif dari para dosen kita dorong agar kampus Polbangtan Bogor menjadi lebih bermanfaat untuk masyarakat," imbuh Yoyon.

Dalam rangka memperkuat kapasitas ketenagaan, Polbangtan Bogor berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik dosen maupun tenaga kependidikan yang dikelola secara transparan dan akuntabel berbasis pada merit sistem. 

Pengelolaan SDM tersebut tampak dari penyusunan rencana kebutuhan SDM yang didasarkan pada analisis jabatan, sistem seleksi, dan perekrutan yang berbasis pada kompetensi, penerapan pola penjenjangan karier, serta pemetaan untuk pengembangan SDM yang diatur oleh Kementerian Pertanian.

Yoyon berharap, rangkaian kegiatan dalam rangka Dies Natalis ke-6 Polbangtan Bogor dapat berjalan dengan lancar dan memberikan kontribusi yang nyata bagi sivitas akademika Polbangtan Bogor pada khususnya dan Bangsa Indonesia pada umumnya.

Untuk itu adanya partisipasi dan sinergi dari semua pihak menjadi penting di dalam menyukseskan Dies Natalis ke-6 Tahun 2024. [agm/wisda/timhumas polbangtanbogor]Bogor, Jabar [B2B] – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor merayakan hari jadi yang ke-6, tepat pada hari Selasa (25/6). Berdiri sejak tahun 2018, Polbangtan Bogor kini fokus pada peningkatan kualitas lulusan dan pemberdayaan pegawai.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) menjadi sekolah pertanian bertaraf internasional. "Polbangtan adalah masa depan pertanian. Ke depan kita berharap pertanian di Indonesia bisa bersaing dengan negara tetangga-tetangga," ujar Amran.

Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pendidikan vokasi yang dilaksanakan oleh Politeknik Pembangunan Pertanian memegang peran yang sangat penting untuk menciptakan wirausaha muda pertanian untuk menjamin kesinambungan pembangunan pertanian secara nasional.

Rangkaian kegiatan Dies Natalies ke-6 Polbangtan Bogor diawali dengan Sidang Terbuka Senat yang dihadiri oleh segenap civitas akademika dan pejabat eselon II dan III lingkup Kementerian Pertanian.

Plh Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto dalam laporannya mengatakan bahwa saat ini Polbangtan Bogor sedang berupaya untuk meningkatkan status akreditasi prodi dan jurusan. Oleh karenanya, pembenahan dari segala lini diperlukan kekompakan seluruh civitas akademika.

"Sesuai dengan Milestone Polbangtan Bogor periode 2019-2024, saat ini telah menjadi Perguruan Tinggi Vokasi dengan sentral utama pengembangan inovasi penyuluhan, smart farming, agribisnis dan peternakan modern. Pada tonggak ini, Polbangtan Bogor telah mengembangkan model pembelajaran inovatif, mengembangkan pembelajaran berbasis riset, mendorong produktivitas karya ilmiah/HaKI dan berkomitmen untuk melakukan inovasi dalam pengajaran berbasis teknologi informasi," ujar Yoyon.

Yoyon menambahkan, bahwa saat ini semua prodi sudah terakreditasi Baik Sekali dan Baik. Dari pihak manajemen sedang dalam persiapan meningkatkan akreditasi dari tiga prodi yang masih terakreditasi baik dapat menjadi baik sekali dan dua prodi yang telah terakreditasi baik sekali menjadi unggul.

Saat ini telah terdaftar 3 Paten dan 64 HAK Cipta yang dihasilkan oleh para Dosen Polbangtan Bogor.

"Kedepan inovasi-inovasi kreatif dari para dosen kita dorong agar kampus Polbangtan Bogor menjadi lebih bermanfaat untuk masyarakat," imbuh Yoyon.

Dalam rangka memperkuat kapasitas ketenagaan, Polbangtan Bogor berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik dosen maupun tenaga kependidikan yang dikelola secara transparan dan akuntabel berbasis pada merit sistem. 

Pengelolaan SDM tersebut tampak dari penyusunan rencana kebutuhan SDM yang didasarkan pada analisis jabatan, sistem seleksi, dan perekrutan yang berbasis pada kompetensi, penerapan pola penjenjangan karier, serta pemetaan untuk pengembangan SDM yang diatur oleh Kementerian Pertanian.

Yoyon berharap, rangkaian kegiatan dalam rangka Dies Natalis ke-6 Polbangtan Bogor dapat berjalan dengan lancar dan memberikan kontribusi yang nyata bagi sivitas akademika Polbangtan Bogor pada khususnya dan Bangsa Indonesia pada umumnya.

Untuk itu adanya partisipasi dan sinergi dari semua pihak menjadi penting di dalam menyukseskan Dies Natalis ke-6 Tahun 2024. [agm/wisda/timhumas polbangtanbogor]

Bandung of West Java [B2B] - The Ministry of Agriculture continues to provide assistance to create strong and high-quality agricultural millennial entrepreneurs through the 2024 Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) program.

In the context of planning assistance after the YESS Program, the Bogor Agricultural Development Polytechnic (Polbangtan) as the West Java Provincial Project Implementation Unit (PPIU) will compile the results of evaluations and achievements that have been implemented in 2023 and 2024.

For this reason, a Coordination Meeting was held to convey and coordinate the results of the 2023 and 2024 YESS Program activities which invited the agricultural services and regional apparatus of the West Java YESS PPIU assisted area on Thursday (20/6) at the De Java Hotel, Bandung.

The Minister of Agriculture (Mentan) Amran Sulaiman always fully supports all the activities of young farmers in advancing agriculture, with various programs that support the optimization of food production in Indonesia.

"The program to increase food production requires the involvement of various parties, from relevant stakeholders to young farmers as targets," he said.

In agreement with the Minister of Agriculture, Acting [Plt] Head of BPPSDMP Ministry of Agriculture, Dedi Nursyamsi stated that the YESS Program could encourage young farmers to actively participate in improving Indonesia´s food.

"This selection and learning encourages young farmers to continue to promote and invite young people to be actively involved in the agricultural sector," he explained. Dedi also appreciated the steps taken by young people who want to move into the agricultural sector and take a role in national agricultural development.

Aminudin, as Project Manager of PPIU West Java, said that the purpose of the Rakorda being held was to inform YESS Program activities during 2024,

"In this forum, it is hoped that we can identify problems and obstacles, provide technical guidance related to the YESS Program, get support from various parties, so that DIT and DCT can synergize in implementing YESS Program activities regarding improvements and planning for assisting young farmers after the YESS program is completed," " said Amen.

On this occasion, PPIU West Java collected aspirations from regional officials. Including technical reports in the field, obstacles, and strategies that will be carried out in mentoring after the YESS Program is completed. Cianjur Regency for example. This is one of the regions with the largest number of potential beneficiaries.

This coordination meeting resulted in an agreement that after the YESS program was completed, the districts in the target area did not need to create other far-reaching programs, because the YESS program itself was deemed to be quite effective.

That way, the target area only replicates or adopts the YESS program activities. Although there still needs to be some improvement, namely young farmers who have not yet established themselves in getting credit even at relatively low interest rates.

Apart from that, empowering the role of BDSP or increasing the capacity of BPP in the future is very necessary to become a facility for young farmers in learning in the agricultural sector. [agm/wisda/timhumas polbangtanbogor]