Workshop Teaching Factory, SMKPP Kementan Cetak Job Creator dan Job Seeker

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Workshop Teaching Factory, SMKPP Kementan Cetak Job Creator dan Job Seeker
SMKPPN SEMBAWA: Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni [tengah] bersama para peserta Workshop bertajuk ´Penerapan Teaching Factory bagi guru dan tenaga kependidikan´.

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Dalam upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan yang siap mencetak wirausaha pertanian dan bekerja di sektor pertanian, UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) SMK PP Negeri Sembawa menggelar Workshop Penerapan Teaching Factory bagi guru dan tenaga kependidikan bersama Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dudika) pada 1 - 2 Juli 2024 di Aula SMK PP Negeri Sembawa.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen BPPSDMP dari Kementerian Pertanian (Kementan) mewujudkan harapan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa tongkat estafet pertanian harus segera diberikan kepada generasi milenial.

"Sebab merekalah yang akan meneruskan sektor pertanian yang akan semakin maju serta presisi," katanya.

Senada hal itu, Plt Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menyampaikan melalui vokasi pertanian, akan terwujud SDM yang profesional dan berdaya saing karena tugas utama vokasi pertanian Kementan adalah menghasilkan alumni berkualifikasi job seeker dan job creator.

"Kualifikasi job seeker berarti siap ditempatkan di segala lini dari hulu sampai hilir. Kualifikasi job creator berarti kreatif menciptakan peluang-peluang bisnis", pesan Dedi.

Workshop yang dibuka langsung Pengawas Pendamping SMK Provinsi Sumatera Selatan Nazaruddin yang menyampaikan bahwa Teaching Factory (TEFA) adalah model pembelajaran yang mengoptimalkan kurikulum, sumber daya, dan sumber daya manusia di SMK dengan menyelaraskan proses produksi dan standar di dunia kerja untuk menghasilkan lulusan SMK yang memiliki soft skill dan hard skill yang di perlukan.

"Tujuan dari TEFA adalah membekali peserta didik SMK dengan soft skill dan hard skillmelalui pembelajaran yang di rancang, dilaksanakan dan dievaluasi berdasarkan standar proses dan kualitas produk di dunia kerja sesuai bidang/ program/konsentrasi keahlian." Ujar Nazar.

Hadir langsung praktisi dari Dudika dalam kegiatan workshop ini memberi masukan terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) Industri antara lain Nanang Kurniawan Ast Branch Manager PT Agro Makmur Sentosa, Ketut Suryadi Perwakilan Banyuasin PT East West Seed Indonesia, Shabrina Septiani Manajer Affair My Bakery, Makmur Ginting Estate Manager PT Kelantan Sakti, Dedy Pramudia SSL PT Kelantan Sakti serta Adrian Sartikon, HR Manager PT Pinago Utama, Tbk.

Dudika sengaja dihadirkan untuk memberikan masukan terkait kurikulum meliputi capaian pembelajaran (CP), serta kegiatan pembelajaran yang mengacu pada SOP Industri serta softskill yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Kepala SMK PP Negeri Sembawa Yudi Astoni berkomitmen dalam peningkatan kualitas lulusan dengan Revitalisasi Model Pembelajaran Teaching Factory (TEFA) di SMK PP Negeri Sembawa untuk menghasilkan Job Creator dan Job Seeker.

"Tahap selanjutnya adalah terlaksananya implmentasi penerapan model pembelajaran Teaching Factory (TEFA) pada peserta didik kelas XI (Tingkat II) 158 orang pada empat program keahlian, membuat petunjuk teknis TEFA, membuat jadwal pembelajaran blok dan job sheet, terlaksananya penerapan pembelajaran TEFA (Pre test, post test), PBM system blok dan job sheet dan akan dievaluasi oleh Dudika pada kegiatan Open Day", tegas Yudi. [titin/timhumas smkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.