Polbangtan Kementan Dukung Panen Raya Sejuta Hektar di Jawa Timur
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
![Polbangtan Kementan Dukung Panen Raya Sejuta Hektar di Jawa Timur](https://www.berita2bahasa.com/images/articles/20233119_maret _malang_panen_b.jpg)
Kediri, Jatim [B2B] - Kementerian Pertanian RI melakukan Panen Padi Nusantara Satu Juta Hektare secara serentak. Dimulai pada Kamis [9/3] di Kebumen, Provinsi Jawa Tengah yang dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.
Kegiatan panen raya bertujuan mendorong ketahanan pangan masyarakat utamanya pada komoditas beras dan memperkuat pasokan beras di tengah masuknya musim panen raya padi untuk 2023.
Mentan Syahrul memastikan kebutuhan beras secara nasional dalam posisi aman. Kepastian ini mengacu pada pasca panen raya petani di seluruh Indonesia. Bahkan Mentan mengaku sudah melakukan validasi melalui data Badan Pusat Statistik [BPS], satelit standing crop, laporan daerah dan tinjauan langsung di lapangan.
"Semua data sama dan hasilnya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia selama beberapa bulan ke depan," katanya.
Menurut Mentan Syahrul, panen Raya seluruh Indonesia secara masif telah dimulai oleh Presiden Jokowi. Data yang paling tinggi akan masuk pada April mendatang.
"Kita berharap kurang lebih 10 juta hektar penanaman secara serentak, akan kita panen bersama dalam waktu yang sangat singkat ini. Kita juga sudah validasi datanya melalui data BPS, kemudian satelit, laporan daerah dan tinjauan langsung di lapangan," katanya lagi.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDM] Dedi Nursyamsi mengapresiasi kinerja petani, Poktan, Gapoktan, penyuluh, penggilingan padi dan semua pelaku usaha perberasan nasional, karena telah berhasil meningkatkan produktivitas padi di berbagai wilayah.
“Pencapaian ini tidak hanya atas kerja jajaran Kementan semata tetapi merupakan keberhasilan petani, Poktan, Gapoktan, penyuluh, penggilingan padi dan semua pelaku usaha perberasan nasional dari hulu hingga hilir yang telah berhasil meningkatkan produktivitas padi, sehingga beras melimpah," kata Dedi Nursyamsi usai panen raya padi di Kabupaten Serang, Banten pada hari yang sama [9/3].
Panen raya dimulai Maret hingga April 2023 mendatang. Dipusatkan di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah, Ngawi Jawa Timur dan 10 provinsi serta 66 kabupaten sentra padi mulai dari Aceh hingga Papua, termasuk di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Lokasi pelaksanaan panen raya padi Kabupaten Kediri, salah satunya di Desa Bulu, Kecamatan Purwoasri, dengan luasan hamparan panen sekitar 55 hektar.
Jawa Timur termasuk provinsi penghasil beras terbesar, sekitar 80% dari 1,7 juta penduduk Kediri adalah petani pada sektor tanaman pangan, perkebunan, hortikultura dan lainnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, Anang Widodo menyebutkan bahwa di Kabupaten Kediri akan dilakukan panen di luasan hamparan 14.781 hektar.
“Di Kecamatan Purwoasri ada 151 hektare dan Desa Bulu sekitar 55 hektare,” papar Kadis Anang.
Lebih lanjut, Anang menyebutkan, perubahan iklim di Indonesia menjadi tantangan bersama sekaligus bisa menjadi peluang jika diatasi dengan cara yang tepat.
Turut hadir pada kegiatan panen raya di Kediri adalah Direktur Polbangtan Malang yang diwakili Wakil Direktur II, Hamyana; Kepala Bulog Kediri, Kepala BPS Kabupaten Kediri, Camat Purwoasri, Kepala Desa Bulu, serta perwakilan anggota Poktan Budi Luhur Jaya Abadi.
Menurut Wadir Hamyana, Kementan optimistis, petani bisa lebih meningkatkan produksi pangan untuk selanjutnya.
"Kita harus bersama-sama dan bersinergi, antara pusat dan daerah, untuk mendorong peningkatan produksi hasil pertanian," kata Hamyana.
Dalam pesannya, Hamyana menyampaikan agar para petani dapat bahu membahu untuk menciptakan pertanian yang maju, mandiri dan modern sehingga ke depan semakin meningkat produksi pertanian agar ketersediaan pangan benar-benar dapat terjamin. [didit/timhumaspolbangtanmalang]
Kediri of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PEPI Serpong, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.