Jakarta (B2B) - Dokumen Intended Nationally Determined Contribution (INDC) Indonesia telah diterima dan didukung sepenuhnya oleh Presiden RI Joko Widodo, dan Indonesia sepakat menargetkan penurunan emisi karbon sampai 29% pada 2030, menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutahan (KLHK) Siti Nurbaya.
"Presiden Joko Widodo menginginkan Indonesia sebagai negara kepulauan itu memiliki karakter dan ciri khas, karena itu message yang akan disampaikan dalam Konferensi Internasional Perubahan Iklim atau COP 21 di Paris," kata Menteri Siti Nurbaya di Jakarta pada Rabu (2/9) dalam dialog tentang Dokumen INDC Indonesia.
Hadir sebagai pembicara Utusan Khusus Presiden bidang Perubahan Iklim, Rachmat Witoelar; Ketua Dewan Pengarah Penanganan Perubahan Iklim, Sarwono Kusumaatmadja; dan Pendiri Yayasan Perspektif Baru, Rachmat Witoelar sebagai fasilitator.
INDC adalah kontribusi yang diniatkan dan ditetapkan secara nasional merupakan dokumen yang disusun terkait upaya dan keinginan negara-negara di dunia termasuk Indonesia, terkait masalah perubahan iklim. Dokumen INDC Indonesia disusun Kementerian LHK dan lembaga terkait dengan melibatkan seluruh kementerian yang terkait, dan para stakeholders.
"Dalam INDC Indonesia, kita sepakat menurunkan emisi karbon hingga 29 persen pada 2030, yang telah dihitung sebagai angka relatif dari apa yang sedang dilakukan, juga termasuk kebijakan dalam pembangunan nasional. Sebelumnya, Indonesia mematok target penurunan emisi karbon hingga 26 persen dan kemudian dinaikkan menjadi 29 persen pada 2030," kata Siti Nurbaya.
Dia menambahkan, sektor-sektor yang dihitung antara lain industri dan energi, sementara untuk sektor kehutanan sudah berhasil menurunkan hingga 85% dengan segala konsekuensinya seperti membangun tol yang melintasi hutan, dilarang menebang pohon atau membuka lahan tapi harus membuat flyover.
"Penyumbang emisi terbesar adalah pembangkit listrik terutama yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar, dan hampir semua negara sepakat, tapi bulan depan kita sudah memiliki energi planning," kata Menteri KLHK.
Menurut Sarwono Kusumaatmadja sasaran adaptasi Indonesia adalah memelihara ekonomi nasional yang kuat, menjamin ketahanan pangan, melindungi kesejahteraan rakyat, dan sektor yang terpapar dampak perubahan iklim.
"Berdasarkan INDC tersebut akan diambil suatu kesepakatan global yang harus dilaksanakan secara konsekuen oleh masing-masing negara. Ini untuk menjawab tantangan agar suhu dunia tidak meningkat melebihi dua derajat," kata Rachmat Witoelar.
Jakarta (B2B) - The document Intended Nationally Determined Contribution (INDC) of Indonesia has been received and fully supported by the President Joko Widodo, and Indonesia agreed to reduce carbon emissions to 29% in 2030, according to Indonesian Environment and Forestry Minister, Siti Nurbaya.
"President Widodo want that Indonesian archipelago has a characteristic, then the message will be delivered at the International Conference on Climate Change, or COP 21 in Paris," said Minister Siti Nurbaya here on Wednesday (9/2).
Speakers at a dialogue at the complex artificial forest at the the ministry, the President´s Special Envoy on Climate Change, Rachmat Witoelar; Chairman of the Advisory Board Handling on Climate Change, Sarwono Kusumaatmadja; and founder of the New Perspectives Foundation, Rachmat Witoelar as a facilitator.
INDC is intended contribution, and nationally established a document on the efforts and volition countries of at the the worldincluded Indonesia, related to climate change issues. The document prepared by ministries, agencies, involving all relevant ministries and stakeholders.
"In INDC Indonesia, we agreed to reduce carbon emissions to 29 percent in 2030, which was calculated as the relative number of what is being done, included policies in national development. Previously, Indonesia set a target of reducing carbon emissions by 26 percent and then increased to 29 percent in 2030," Mrs Nurbaya said.
She added, that the sectors of major concern are industry and energy, while the forestry sector has managed to reduce to 85%, with all its consequences such as building a toll road through the forest, it is forbidden to cut down trees or clearing land but should build a flyover.
"The biggest contributor to carbon emissions power plants mainly using coal as fuel, and almost all the countries participants of the conference agreed on it, but next month we already have energy planning," said the minister.
According to Mr Kusumaatmadja, Indonesia adaptation target is to maintain a strong national economy, ensure food security, protect the welfare of the people and sectors that are exposed to the impact of climate change.
"Based on the INDC will take a global agreement which must be carried out consistently by each country. This is to answer the challenges that global temperatures do not rise more of two degrees," Mr Witoelar said.