Jakarta (B2B) - Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengakui belum mengenal sosok Erik Meijer, namun dapat menerima keputusan pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas untuk mengangkat dan menetapkan Erik Meijer sebagai direktur pemasaran dan penjualan BUMN transportasi udara tersebut menggantikan Elisa Lumbantoruan.
"Saya belum mengenal secara mendalam kepribadian Erik Meijer, tapi karena menerima penugasan dari pemegang saham, tentunya harus bekerja sama. Kami di Garuda, siapa pun direksinya tentunya harus bekerja sama untuk menghadapi tantangan," kata Emirsyah Satar dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) di Jakarta, Jumat (26/4).
Selain mengangkat Erik Meijer, mantan direktur pemasaran PT Indosat, RUPST Garuda juga menetapkan dua komisaris antara lain Chris Kanter sebagai komisaris independen dan Bagus Rumbogo di posisi komisaris.
Selain pergantian direksi, RUPST Garuda Indonesia juga mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan Tahun 2012, antara lain laporan kegiatan, pengawasan dewan komisaris, dan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2012.
Adapun, Garuda Indonesia membukukan laba komprehensif sebesar US$145,4 juta atau tumbuh 100% dibandingkan tahun 2011 sebesar US$72,7 juta.
Jakarta (B2B) - President Director of PT Garuda Indonesia, Emirsyah claimed not to know the figure of Erik Meijer, but may accept the decision of the government as the majority shareholder to appoint and assign Erik Meijer as director of marketing and sales of state-owned air transport to replace Elisa Lumbantoruan.
"I do not know in depth the personality of Erik Meijer, but due receive the assignment from shareholders, of course, have to work together. At Garuda, anyone directors would have to work together to face the challenges," Emirsyah said at the General Meeting of Shareholders (AGMS) PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) in Jakarta, Friday (26/4).
Besides Erik Meijer, former marketing director of PT Indosat, AGMS Garuda also named two commissioners, Chris Kanter as an independent commissioner and Bagus Rumbogo as commissioner.
Garuda Indonesia AGMS also approved the Annual Report for 2012, including activity reports, commissioners supervision, financial and ended on December 31, 2012.
Garuda Indonesia comprehensive profit of U.S. $ 145.4 million or an increase of 100% from 2011 of U.S. $ 72.7 million.