Pemprov DKI akan Bangun Instalasi Pengolahan Air Limbah Terpadu
Jakarta Gov`t to Build Wastewater Treatment Plans

Reporter : Rahmat Kartolo
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jum'at, 25 Oktober 2013
Foto: saskatoon.ca)

Jakarta (B2B) -  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun dua zona Instalasi Pengolahan Air Limbah Terpadu (IPALT) pada 2014 untuk memperkuat sistem pengolahan air limbah kota.

"Pengolahan air limbah di Jakarta masih buruk. Itu sebabnya kita ingin membangun fasilitas pengolahan air terpadu. Kita akan mulai dengan membangun dua dari enam instalasi pengolahan air limbah yang direncanakan," kata Deputi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota DKI, Jakarta , Jumat (25/10).

Basuki mencatat bahwa pembangunan enam zona pengolahan air limbah terpadu di Jakarta sedang ditangani melalui kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), setelah memperoleh hibah dari Japan International Corporation Agency (JICA).

"Perkembangan dua zona pengolahan air limbah akan ditangani oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sedangkan sisanya akan diselesaikan oleh Departemen Pekerjaan Umum," kata Basuki.

Melalui pembangunan zona pengolahan air limbah terpadu, pemerintah kota akan memiliki kontrol yang lebih baik atas air limbah domestik, untuk menghasilkan zero waste.

Pemerintah kota, bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum, sebelumnya sepakat untuk memulai pembangunan pabrik pengolahan air limbah terpadu, atau Pembuangan Limbah Jakarta, dalam batas kota.

Jakarta Sewerage akan melayani semua lima wilayah kota Jakarta berdasarkan kondisi geografis masing-masing daerah.

Keenam limbah zona pengembangan pengobatan diperkirakan menelan biaya hingga Rp70 triliun. Sekitar 30% dari biaya untuk mengembangkan enam fasilitas tersebut akan ditanggung oleh pemerintah kota Jakarta, sedangkan sisanya 70% akan ditanggung oleh Kementerian Pekerjaan Umum.


Jakarta (B2B) - The Jakarta provincial government will establish two Integrated Waste Water Treatment Plant (IPALT) zones in 2014 to reinforce the city`s wastewater treatment system.

"Wastewater treatment in Jakarta is still bad. That`s why we want to build this integrated water treatment plant. We will start by building two of the six plan wastewater treatment plants," said Jakarta Deputy Governor Basuki Tjahaja Purnama at City Hall, Jakarta, on Friday.

Basuki noted that the construction of the six integrated wastewater treatment zones in Jakarta was being handled in cooperation with the Ministry of Public Works (PU), after it obtained a grant from the Japan International Corporation Agency (JICA).

"The development of two wastewater treatment plant zones will be handled by the Jakarta provincial government, while the rest will be completed by the Ministry of Public Works," stated Basuki.

Through the construction of the integrated wastewater treatment plant zones, the city government will have better control over domestic wastewater, aiming to produce zero waste.

The city government, in collaboration with the Ministry of Public Works, had previously agreed to start construction on the integrated wastewater treatment plant, or Jakarta Sewerage, within the city limits.

The Jakarta Sewerage will serve all five Jakarta municipalities based on the geographical conditions in each region.

The sixth wastewater treatment development zone is expected to cost up to Rp70 trillion.

Thirty percent of the cost to develop the six plants will be borne by the Jakarta city government, while the remaining 70 percent will be borne by the Ministry of Public Works.

TERKAIT - RELATED