Jakarta (B2B) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) AAGN Puspayoga menyambut baik kemajuan Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG) mengembangkan investasi Rp230 miliar untuk mendirikan pabrik Fiber Cement Board (FCB) yang dinamai Gress Board, dengan kapasitas produksi 84 ribu ton FCB atau 5,8 juta lembar dalam setahun.
"Di tengah kelesuan ekonomi saat ini, koperasi mampu tumbuh dan berkembang hingga mampu investasi hingga Rp230 miliar, koperasi berpotensi besar untuk mensejahterakan masyarakat dan berperan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan," kata Menteri Puspayoga dalam kata sambutannya di Mojokerto, Jawa Timur pada Kamis (17/9) yang disampaikan oleh Deputi bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kemenkop dan UKM, Braman Setyo.
Pabrik Gress Board didirikan di Desa Sekargadung, Kecamatan Pungging, Mojokerto Jawa Timur ini dibangun dilokasi seluas 5,6 hektar.
Puspayoga menambahkan, pengembangan koperasi di Indonesia sebagai soko guru perekonomian nasional akan terwujud dengan komitmen mengembangkan wadah usaha bersama dan mengelolanya secara profesional.
"Kita memang harus membangun koperasi berkualitas dan betul-betul nyata perannya dalam mewujudkan kesejahteraan para anggota dan masyarakat pada umumnya, karena koperasi memang milik bersama dan bukan milik segelintir orang," kata Menkop dan UKM.
Jakarta (B2B) - Indonesian Cooperative and Small and Medium Enterprises (SMEs) AAGN Puspayoga support the progress of Warga Semen Gresik Cooperative with an investment 230 billion rupiah to establish a factory of Fiber Cement Board named Gress Board, with a production capacity of 84,000 tons of the FCB, 5.8 million pieces a year.
"Cooperative was able to grow and flourish with an investment of 230 billion rupiah, the cooperative has great potential for the welfare of society and contribute to reduction of poverty," said Minister Puspayoga in his speech in Mojokerto, East Java, on Thursday (17/9) submitted by Braman Setyo as Deputy the field of Business Development and Restructuring in the ministry.
Gress Board factory established in Sekargadung village, Pungging sub-district of Mojokerto district in East Java province was built at the site of 5.6 hectare.
Puspayoga added, the development of cooperatives in Indonesia as a pillar of the national economy will be realized with the commitment to develop the business together and and professional managed.
"We must build a quality cooperative and plays the welfare of the members, and the community as a collective-owned enterprises, and not to a number of people," he said.