Langit Biru 2015, Evaluasi Kualitas Udara di 45 Kota 33 Provinsi
Blue Sky Program Evaluation of Air Quality in 45 Cities of 33 Provinces in Indonesia

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jum'at, 18 Desember 2015
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar (ke-5 kiri) Foto: B2B/Mya

Jakarta (B2B) - Hasil dari uji emisi 'spotcheck' kendaraan bermotor selama tiga hari terhadap 500 kendaraan pribadi per hari pada 45 kota dari 33 provinsi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) melalui program Langit Biru menetapkan  Bandung, Surabaya, dan Jakarta Pusat sebagai kota Langit Biru terbaik untuk kategori kota metropolitan.

Sementara tiga kota Langit Biru terbaik untuk kategori kota besar adalah Yogyakarta, Tangerang Selatan, dan Denpasar. Sedangkan Ambon, Bengkulu, dan Banda Aceh masuk kategori terbaik untuk kota kategori sedang/kecil.

Evaluasi kualitas udara 45 kota di 33 provinsi berlangsung pada Juli hingga November 2015 terhadap 14 kota metropolitan: lima wilayah DKI Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Bandung, Tangerang, Makassar, Depok, Palembang, Bekasi. 15 kota besar meliputi Tangerang Selatan, Surakarta, Batam, Bogor, Malang, Balikpapan, Yogyakarta, Bandar Lampung, Denpasar, Samarinda, Banjarmasin, Padang, Pekanbaru, Manado, dan Pontianak. Sementara Serang, Mataram, Kota Ternate, Kendari, Palangkaraya, Tanjung Pinang, Bengkulu, Mamuju, Jambi, Banda Aceh, Pangkal Pinang, Kupang, Gorontalo, Palu, Jayapura, Ambon masuk kategori kota kecil hingga sedang.

"Program Langit Biru menginisiasi upaya-upaya inovatif untuk program penurunan konsumsi baban bakar minyak sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi khususnya pengurangan penggunaan kendaraan pribadi sehingga dapat mengurangi beban emisi sektor transportasi," kata Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar kepada pers di Jakarta pada Kamis (12/17).

Dia menambahkan, pelaksanaan evaluasi kualitas udara perkotaan dilakukan berupa pengisian formulir data kota selain kegiatan fisik yang meliputi uji emisi 'spotcheck' kendaran bermotor selama tiga hari terhadap 500 kendaraan pribadi per hari.

Kegiatan lain adalah Pemantauan Kualitas Udara Jalan Raya (roadside monitoring) dan penghitungan kinerja lalu lintas (kecepatan lalu lintas dan kerapatan kendaraan di jalan raya) yang dilakukan serentak di tiap kota pada tiga ruas jalan arteri yang dipilih bersama dan dianggap mewakili kota tersebut.

"Selain itu juga melakukan pemantauan kualitas bahan bakar di pompa bensin atau SPBU karena kualitas bahan bakar sangat berpengaruh terhadap emisi yang dihasilkan, semakin baik kualitas bahan bakar, maka semakin sedikit pula emisi berbahaya yang dikeluarkan dari proses pembakarannya," kata Siti Nurbaya.

Dia menambahkan, untuk Pengukuran Indeks Kualitas Udara atau IKU hasil sementara dari pengolahan data sebesar 83.53 untuk nasional. Hasil perhitungan IKU sementara ini menggunakan data hasil pemantauan tahan pertama yakni pemantauan udara ambien dengan metode passive sampler di 138 kota dan kabupaten di 27 provinsi.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pada 2015-2016 menetapkan bahwa kinerja lingkungan hidup diukur dengan menggunakan Indikator Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dengan target sampai akhir 2019 sebesar 66,5 sampai 68,5.

Menurutnya, IKLH tersebut terdiri dari Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU), Indeks Tutupan Lahan (ITL).


Jakarta (B2B) The results of emission test 'spotcheck' motor vehicles for three days at 500 private vehicles per day in 45 cities of the 33 provinces by Indonesian Environment and Forestry Ministry through the Blue Sky program assign three cities: Bandung of West Java capital, Surabaya (East Java), and Central Jakarta as the best for category metropolitan city.

While the big city category is Yogyakarta, South Jakarta, and Denpasar (Bali) for the category of medium and small city is Ambon, Bengkulu, and Banda Aceh (Aceh).

Evaluation of air quality 45 cities in 33 provinces took place in July and November 2015 to 14 metropolitan city: five Jakarta areas, Semarang of Central Java capital, Surabaya (East Java), Medan (North Sumatra), Bandung (West Java), Tangerang, Makassar (South Sulawesi), Depok, Palembang (South Sumatra), Bekasi. 15 major cities include South Tangerang, Surakarta, Batam, Bogor, Malang, Balikpapan, Yogyakarta, Bandar Lampung (Lampung), Denpasar (Bali), Samarinda (East Borneo), Banjarmasin (South Borneo), Padang (West Sumatra), Pekanbaru (Riau), Manado (North Sulawesi) and Pontianak (West Borneo). While Serang, Mataram (West Nusa Tenggara), Ternate (Ternate), Kendari (Southeast Sulawesi), Palangkaraya (Central Borneo), Tanjungpinang (Riau Islands), Bengkulu (Bengkulu), Mamuju (West Sumatra), Jambi (Jambi), Banda Aceh (Aceh), Pangkalpinang (Bangka Belitung), Kupang (East Nusa Tenggara), Gorontalo (Gorontalo), Palu (Central Sulawesi), Jayapura (Papua), Ambon (Mollucas) is category of small to medium cities.

"Blue Sky Program initiated innovative efforts to decrease fuel consumption and reduce greenhouse gas emissions from the transport sector, in particular reduction of the use of private vehicles in order to reduce the burden of emissions of transport sector," Minister Siti Nurbaya Bakar told reporters here on Thursday (12/17).

She added that the implementation of urban air quality evaluation is done by filling the data form the city besides physical activities that include emission test 'spotcheck' motor vehicles for three days to 500 private vehicles per day.

Another activities is the monitoring of air quality on the road (roadside monitoring), calculates the performance of the traffic (traffic speed and density of vehicles on the highway) are carried out simultaneously in each city on three arterial roads were chosen and considered to represent the city.

"It is also monitoring the quality of fuel at gas stations because fuel oil quality affects the emissions produced. The better the quality of fuel also fewer harmful emissions from the combustion process in the engine of private vehicles," Mrs Bakar said.

He added to the Air Quality Index Measurements interim results from the processing of data at 83.53 to the national level. These interim results of calculations using data of the first stage the monitoring the ambient air the monitoring methods passive sampler in 138 cities / districts in 27 provinces.

Indonesia's Medium Term Development Plan 2015-2016 stipulates that environmental performance is measured using indicators Environmental Quality, with a target of 66.5 to 68.5 by the end of 2019.

TERKAIT - RELATED