Raja Felipe Pimpin Spanyol Gantikan Ayahnya, Juan Carlos
King Felipe of Spain Takes the Crown from a Tearful Juan Carlos

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jum'at, 20 Juni 2014
Felipe VI dilantik sebagai raja baru setelah menggantikan ayahnya, Juan Carlos, yang tampak menangis saat menandatangani surat pengunduran diri. (Foto2: MailOnline)

RAJA baru Spanyol dilantik dalam sebuah upacara sederhana, pihak kerajaan berharap akan mengantar ke era baru keluarga kerajaan Spanyol setelah dililit skandal keuangan.

Felipe VI dilantik sebagai raja baru setelah menggantikan ayahnya, Juan Carlos, yang tampak menangis saat menandatangani surat pengunduran diri Rabu tengah malam (18/6) setelah berkuasa selama 36 tahun, seperti dilansir MailOnline.

Bertekad untuk tetap sejalan dengan langkah-langkah penghematan negara, raja baru, istrinya Letizia dan dua putri mereka - Leonor, delapan tahun, dan Sofia, tujuh tahun.

Upacara pelantikan, di gedung parlemen Spanyol, tampak lebih megah ketimbang kegiatan serupa di di negara-negara lain, untuk menunjukkan penghargaan terhadap fakta bahwa lebih dari satu dari empat pekerja Spanyol adalah pengangguran meskipun pemulihan ekonomi baru dimulai.

Seremoni itu lebih dari proses legalitas, dihadiri oleh anggota parlemen, elit politik dan beberapa anggota keluarga kerajaan - termasuk Ratu Letizia, tanpa pemimpin luar negeri yang diundang.

Sesuai arahan parlemen, Felipe VI menyerukan 'Spanyol baru yang dibangun bersama-sama'.

Raja baru Spanyol berusia 46 tahun bersumpah untuk menegakkan konstitusi.

Ketua parlemen Spanyol, Jesus Posada, kemudian menyatakan sebagai raja baru, seraya menyatakan: "Hidup Spanyol! Hidup raja! " 

Dalam pidato kepada parlemen, Felipe mengatakan dia bersedia menjadi 'harapan besar' bagi masa depan Spanyol dan menyerukan persatuan.

'Anda akan menemukan dalam diri saya sebagai sosok yang loyal kepada negara yang siap mendengarkan dan memahami, memperingatkan dan memberikan saran serta untuk membela kepentingan publik setiap saat, "katanya.

'Kerajaan igin selalu dekat dengan rakyat ... memastikan dapat mempertahankan prestise dan martabat."

"Sekarang, lebih dari sebelumnya, warga Spanyol yang benar menuntut prinsip-prinsip etis yang mendasar harus mengatur kehidupan rakyat kita." 

'Raja tidak hanya menjadi referensi tetapi yang melayani seluruh warga Spanyol."

Ia mengakhiri pidatonya dengan mengatakan 'terima kasih' dalam tiga bahasa lokal Spanyol - Catalan, Basque dan Galicia. 

Beberapa orang di daerah tersebut ingin memisahkan diri atau mencapai kemerdekaan yang lebih besar dari Spanyol. 

Harapan untuk raja baru begitu tinggi, dan beberapa orang percaya bahwa, meskipun perannya hanya simbolis sebagai kepala negara, dia akan menggunakan posisinya untuk mendorong dialog atas tantangan dari gerakan separatis di timur laut Catalonia yang kaya.

"Saya yakin bahwa raja baru kita Felipe VI akan menjadi harapan dan harmoni, seorang raja untuk kebebasan dan kesetaraan di antara orang-orang Spanyol," Perdana Menteri Mariano Rajoy menulis dalam sebuah kolom yang diterbitkan di surat kabar terkemuka pada hari Kamis.

Felipe, 46, mengenakan seragam militer dengan sabuk dan bersumpah setia kepada konstitusi Spanyol sebelum menangani ruangan. 

Setelah upacara ia melintas melalui pusat kota Madrid bersama istrinya, Ratu Letizia, mantan wartawan. 

'Raja baru akan berkontribusi kepribadian dan ide-idenya sendiri dan banyak orang berharap ia akan membawa perubahan ke Spanyol.

"Saya pribadi berharap untuk kesatuan yang lebih besar," kata Alba, 20, yang pergi ke pusat kotaMadrid dengan ibu dan saudara perempuannya untuk melihat sekilas raja baru setelah pengambilan sumpah.

Felipe, dan Spanyol, menghadapi banyak masalah. 

Negara ini berjuang untuk menghindari resesi dan menurunkan tingkat pengangguran yang kini mencapai 26%.

Skandal keuangan telah mencoreng keluarga kerajaan dan protes rakyat untuk menghapuskan monarki, sementara kelompok-kelompok berpengaruh di beberapa daerah Spanyol terus mendorong keras untuk kemerdekaan. 

Dalam sebuah referensi miring ke kelompok separatis, Felipe menegaskan, "Kita semua memiliki tempat kita di Spanyol yang beragam ini. '

Ribuan orang berbaris di jalan-jalan jalan-jalan Madrid ketika Felipe dan Ratu Letizia melaju dari parlemen ke istana kerajaan di mobil terbuka Rolls-Royce, melambaikan tangan kepada rakyat Spanyol.

Pihak berwenang melarang demonstrasi oleh kelompok-kelompok yang berusaha menghapuskan monarki. 


SPAIN has sworn in a new king in a low-key ceremony that monarchists hope will usher in a new era of popularity for the troubled royal household.

Felipe VI has taken to the throne after his father Juan Carlos tearfully signed his abdication papers at midnight last night (18/6) following a 36-year reign.

Determined to stay in line with the country's austerity measures, the new monarch, his wife Letizia and their two daughters - Leonor, eight, and Sofia, seven - were ferried through Madrid in a low-key affair after a brief military parade to their first official engagement.

But the crowds were not unmanageable as the nation's vast republican faction was banned from protesting - and thousands of football fans are today mourning Spain's premature exit from the World Cup.

The ceremony, at Spain's lower house of parliament in Madrid, had little pomp and circumstance compared with royal handovers in other countries, to show an appreciation for the fact that more than one in four Spanish workers is jobless despite an incipient economic recovery.

It was more of a legal process, attended by lawmakers, high-level politicians and some members of the royal family - including the new Queen Letizia, with no foreign leaders invited.

Addressing parliament, Felipe VI called for a 'new Spain that we can build together'.

The new 46-year-old king swore an oath promising to uphold the constitution.

The speaker of the lower house of parliament, Jesus Posada, then proclaimed him king, declaring: 'Long live Spain! Long live the king!'

In a speech to parliament, Felipe said he had 'great hope' for the future of Spain and called for unity.

'You will find in me a loyal head of state who is ready listen and understand, warn and advise as well as to defend the public interest at all times,' he said.

'The monarch wants to be close to citizens… ensuring it can preserve its prestige and dignity.'

'Now more than ever, citizens of Spain are rightly demanding fundamental ethical principles should govern our public life. 

'The king should not only be a reference but who serves all citizens of Spain.'

He ended his speech by saying 'thank you' in three Spanish regional languages - Catalan, Basque and Galician. 

Some people in those regions want to secede or achieve greater independence from Spain. 

Hopes for the new king are high, and some believe that, despite his role being mainly symbolic as head of state, he will use his position to push dialogue over the challenge of a separatist movement in wealthy northeastern Catalonia.

'I am sure that our new king Felipe VI will be a king for hope and harmony, a king for freedom and equality among Spaniards,' Prime Minister Mariano Rajoy wrote in a column published in leading newspapers on Thursday.

Felipe, who is 46, wore military uniform with a sash and swear loyalty to Spain's constitution before addressing the chamber. 

After the ceremony he was driven through central Madrid with his wife, Queen Letizia, a former journalist.

'The new king is going to contribute his own personality and ideas and a lot of people hope he will bring change to Spain.

'I personally hope for greater unity,' said Alba, 20, who had gone to central Madrid with her mother and sister to catch a glimpse of the new king after his swearing-in.

Felipe, and Spain, face plenty of problems. 

The country is struggling to shrug off a double-dip recession and drive down its 26 percent jobless rate. 

Scandals have tarnished the royal family and fueled campaigns to abolish the monarchy, while influential groups in some Spanish regions continue to push hard for independence. 

In an oblique reference to separatist groups, Felipe insisted, 'We all have our place in this diverse Spain.'

Thousands of people lined the streets of Madrid streets as Felipe and Queen Letizia drove from parliament to the royal palace in an open-topped Rolls-Royce, waving to the crowds. 

Authorities prohibited a demonstration by groups seeking to abolish the monarchy. 

TERKAIT - RELATED