Bandarlampung, Lampung (B2B) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) kembali meraih prestasi bergengsi oleh Polbangtan Malang, yang mendominasi Kompetisi Inovasi Teknologi Pertanian pada AITeC VI di Bandarlampung, Lampung yang berakhir Kamis (24/10).
Kompetisi AITeC VI bertajuk ´Pemantapan Ketahanan Pangan melalui Peningkatan Inovasi Teknologi Bidang Pertanian dalam Mengantisipasi Perubahan Iklim Menuju Indonesia Emas 2045´ digelar oleh Badan Koordinasi Kemahasiswaan (Bakorma) Politeknik se-Indonesia di Lampung.
Sejumlah mahasiswa/iPolbangtan Malang berhasil meraih prestasi gemilang dan meraih juara pada sejumlah kategori di antaranya penyuluhan pertanian, penanganan hewan ternak, sortasi biji kopi, formulasi pakan dan teknik pengambilan sampel darah ayam.
Pencapaian mahasiswa/i Polbangtan Malang sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, yang mendorong generasi muda untuk turut membangun sektor pertanian.
"Pembangunan pertanian memerlukan SDM berkualitas, andal serta memiliki kemampuan manajerial, kewirausahaan, dan organisasi bisnis," katanya.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti bahwa mahasiswa Polbangtan dibina untuk mendukung regenerasi andal di bidang pertanian.
“Setiap individu pertanian juga harus melengkapi diri dengan pengetahuan dan keterampilan sesuai perkembangan zaman. Pertanian adalah isu global yang sangat membutuhkan SDM inovatif dan adaptif,” katanya.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengapresiasi capaian mahasiswa/i-nya pada kompetisi AITeC VI, yang menjadi ajang sangat dinantikan oleh mahasiswa Politeknik se-Indonesia dalam mengembangkan potensi dan keterampilan.
"Kompetisi yang diikuti oleh sejumlah perguruan tinggi politeknik di Indonesia, menjadi ajang unjuk kebolehan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah," katanya.
Mahasiswa/i Polbangtan Malang, katanya, tidak hanya menunjukkan keunggulan di bidang pertanian, juga membuktikan kemampuannya berinovasi dan bersaing di tingkat nasional.
Mahasiswa/i Polbangtan Malang yang berhasil meraih juara antara lain: Irsyad, Juara I kategori Skilled (Penyuluhan Pertanian); Dedi dan Yohanes, Juara I kategori Expert (Handling Ternak); Halim Ardiansyah, Juara I kategori Expert (Penyuluhan Pertanian); Ilham, Juara II kategori Skilled (Sortasi Biji Kopi); Bayu, Juara II kategori Proficient (Sortasi Biji Kopi); Amelia, Juara II kategori Beginner (Formulasi Pakan); Adelia, Juara III kategori Beginner (Formulasi Pakan); Dedi, Juara III kategori Beginner (Teknik Pengambilan Sampel Darah Ayam) dan Yohanes, Juara I kategori Proficient (Teknik Pengambilan Sampel Darah Ayam).
Direktur Udrayana menambahkan prestasi mahasiswa/i-nya merupakan hasil kolaborasi antara dedikasi mahasiswa, dosen pembimbing serta dukungan kampus yang terus berupaya meningkatkan kualitas SDM pertanian Indonesia.
"Kami bangga atas pencapaian tersebut, hal itu menunjukkan komitmen kami dalam membina mahasiswa agar memiliki daya saing dan kompetensi tinggi di tingkat nasional maupun internasional," katanya.
Udrayana berharap prestasi tersebut menjadi motivasi dan menginspirasi seluruh mahasiswa/i Polbangtan, untuk terus berinovasi dan aktif berkontribusi bagi pengembangan sektor pertanian Indonesia. [didit/timhumas polbangtanmalang]
Bandarlampung of Lampung [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.