Depok, Jabar [B2B] - Sejumlah dosen dan mahasiswa Universitas Bina Sarana dan Informatika [UBSI] menggelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Digital Marketing dan e-Commerce bagi pelaku usaha kelompok UKM Beji Mandiri di Depok, Jawa Barat pada Rabu pekan lalu [10/7].

Pelatihan digelar oleh UBSI setelah melakukan interview pada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah [UMKM] ternyata masih terkendala permodalan, pemasaran produk dan jasa serta peningkatan kapasitas di bidang pengelolaan usaha.

Kegiatan pelatihan dalam upaya Pengabdian Masyarakat [PM] pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh UBSI didukung Bizmarket, B2B marketplace PT Brilliant Ecommerce Berjaya. Bizmarket membuka wawasan dan pemahaman pada pelaku usaha UKM Beji tentang marketplace.

Diketahui, kegiatan serupa dilakukan dosen dan mahasiswa UBSI di tempat yang sama bertajuk ´Peningkatan Kapasitas Pelaku UMKM Kecamatan Beji Kota Depok dalam Perancangan Logo dan Kemasan Produk melalui Komunikasi Pemasaran Digital pada 17 November 2023.

Sinergi kampus dan korporasi tersebut, diapresiasi oleh Ketua UBM Beji Mandiri, Lusi Enanda maupun Pemkot Depok yang diwakili Kabag Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Beji, Kuntoro.

Upaya civitas academica UBSI bersama Bizmarket, yang merupakan B2B marketplace dari PT Brilliant Ecommerce Berjaya yang bertujuan membantu proses pengadaan barang/jasa secara menyeluruh.

B2B merupakan konsep business to business, di mana pelaku bisnis akan menjual barang/jasa mereka ke kelompok lain bukan dalam bentuk perorangan.

Konsumen dalam konsep B2B adalah perusahaan, organisasi, bahkan pemerintah di mana adalah proses pengadaan barang/jasa akan jadi jauh lebih efektif, hemat waktu juga tenaga.

Beberapa di antaranya tercapai prinsip value for money, transparansi serta akuntabilitas. Proses pengadaan barang dan jasa juga lebih efektif dan efisien memberdayakan UMKM. Prinsip pemakaian dari Mbizmarket sesuai dengan Perpres No 12/2021 yang merupakan perubahan dari Perpres No 16/2018.

UBSI menyadari UMKM memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia terutama ketika terjadi krisis. Hal ini terlihat banyak dari pelaku UMKM mampu bertahan melewati Krisis Moneter [Krismon] 1998 dan pandemi Covid-19.

Data dari Kementerian Koperasi dan KUKM) pada 2021 menyebutkan jumlah pelaku UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta. Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto [PDB] mencapai 61,07% atau Rp8.5 triliun.

UMKM juga mampu menyerap 97% dari total angkatan kerja dan mampu menghimpun hingga 60,4% dari total investasi di Indonesia.

Saat ini UMKM terus berkontribusi terhadap PDB dari tahun ke tahun, atas dasar harga konstan sebesar Rp7,03 triliun pada 2019 meningkat 22,9% dari 2018 sebesar Rp5,7 triliun. [Mia/timhumas universitasbsi]