Kementan Ajak Penyuluh Kendari Kuasai Teknologi Pengemasan
Indonesian Govt Increase Capacity Building of Agriculture HR

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Sabtu, 29 Mei 2021
INOVASI PENGAMASAN: Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menyampaikan teknologi pengemasan terhadap sayur mayur tersebut agar bisa langsung bersaing dan diserap oleh pasar. [Foto: Kementan]

Kendari, Sultra [B2B] - Kementerian Pertanian RI [Kementan] mendorong penyuluh pertanian di Kota kendari untuk menguasai teknologi inovasi pengemasan produk. Hal itu lantaran sektor pertanian Kendari sudah cukup baik, yang ditandai banyaknya tanaman pangan dan holtikultura yang dikembangkan oleh para petani di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara [Sultra] tersebut.

"Indonesia sudah memasuki industri 4.0, era dimana teknologi sudah diterapkan di berbagai sektor, termasuk pertanian. Oleh karena itu, semua SDM pertanian yang terlibat diharapkan bisa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan semangat petani agar bisa meningkatkan produktivitas pertanian, salah satunya penyuluh pertanian," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Menurut Mentan Syahrul, saat ini sudah banyak perubahan, tak seperti beberapa tahun lalu. Untuk itu, penggunaan teknologi menjadi keharusan dalam memajukan sektor pertanian. "Penyuluh pertanian saat ini juga dituntut untuk memanfaatkan inovasi teknologi yang sudah berkembang dengan baik. Di situlah peran serta generasi milenial," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menuturkan, Kota Kendari memiliki potensi pertanian yang luar biasa. Salah satu yang diketahuinya adalah pengembangan sayur mayur oleh petani yang memanfaatkan lahan mereka. Hal itu diketahui Dedi saat bertatap muka dengan petani dan penyuluh di BPP Kostratani Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Jumat [28/5].

"Tadi kami mendapat informasi ada pengembangan sayur mayur di sini oleh petani. Nah, ini menarik. Artinya, seluruh tanaman pangan, hortikultura dan lainnya ada di sini, lengkap," kata Dedi.

Ke depan, yang perlu dikembangkan adalah teknologi pengemasan terhadap sayur mayur tersebut agar bisa langsung bersaing dan diserap oleh pasar. Menurut Dedi, teknologi pengemasan bisa ditransformasi oleh penyuluh kepada petani. "Di sinilah peran penyuluh untuk mengembangkan teknologi pengemasan, packagingnya," katanya.

Kepala Dinas Pertanian kota Kendari, Siti Ganef siap menyambut usulan Kepala BPPSDMP Kementan untuk mengembangkan teknologi pengemasan. Ke depan, pihaknya akan melatih penyuluh untuk dapat menguasai teknologi pengemasan. 

"Kami akan berikan pelatihan kepada penyuluh untuk menguasai teknologi pengemasan. Dengan begitu, petani akan mendapatkan nilai tambah," katanya. Ia berharap Kementan juga memberikan dukungan pelatihan kepada penyuluh di Kota Kendari agar menguasai teknologi dan ilmu terbaru di sektor pertanian.

"Kami mohon dukungan agar penyuluh kami terus mendapatkan pelatihan baik itu berkaitan dengan kepenyuluhan atau tematik seperti teknologi pengemasan ini," kata Siti. [Cha]


Kendari of Southeast Sulawesi [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.

TERKAIT - RELATED