Minahasa Selatan, Sulut [B2B] - Sektor pertanian menjanjikan keuntungan berlipat ganda apabila petani mau bekerja keras dan fokus melakukan budidaya tanaman. Donny Lembong adalah sosok sukses yang mengembangkan cabai keriting di Desa Tambelang, Kecamatan Maesaan, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara.
Bermodalkan bantuan sarana produksi [Saprodi] dari Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Selatan, hingga pekan keempat April 2020, Donny Lembong mengantongi omset Rp52 juta dari enam kali panen, meski luas lahannya hanya 0,7 hektar. Harga jual Rp8.000 per kg di tingkat petani mendorong banyak petani di desanya mengikuti jejak petani milenial tersebut.
Bantuan Saprodi dari Pemkab Minahasa Selatan berupa tiga rol plastik mulsa, pupuk organik 600 kg, pupuk kimia 100 kg dan pupuk hayati ekstragen 10 liter, sementara bibit cabai keriting disediakan oleh petani.
Kabar gembira tersebut tak lepas dari ´tangan dingin´ Mikhail Ramses Dawit, penyuluh pertanian di Kecamatan Maesaan, yang mendorong petani binaannya menanam cabai keriting karena harganya kerap berfluktuasi sehingga menjadi salah satu pemicu inflasi daerah dan nasional.
Keberhasilan Donny Lembong, Ketua Poktan Anuma di Desa Tambelang direplikasi oleh Mikhail Ramses Dawit kepada empat Poktan binaannya di Kecamatan Maesaan.
Sukses Mikhail RD diapresiasi Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] Leli Nuryati pada kegiatan ´Mentan Sapa Petani´ melalui Agriculture War Room - Komando Strategis Pembangunan Pertanian [AWR KostraTani] di kantor pusat Kementerian Pertanian RI, belum lama ini.
Leli Nuryati mewakili Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi mengharapkan Mikhail RD mendorong lebih banyak petani untuk mengembangkan budidaya tanaman spesifik lokasi, yang hasil produksinya menguntungkan petani.
"Kami juga menyampaikan salam serta arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo agar petani dan penyuluh di Minahasa Selatan mematuhi Protokol Kesehatan. Kenakan masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan dengan sabun di air mengalir untuk menangkal virus Corona," kata Leli Nuryati.
Penyuluh pertanian pusat di Kementerian Pertanian RI, Edizal, pendamping kegiatan penyuluhan pertanian Provinsi Sulawesi Utara mengatakan selain budidaya cabai keriting, Mikhail RD juga membina petani binaannya di Minahasa Selatan untuk menanam talas [bete] dan kacang merah [brenebon] karena merupakan pangan lokal yang disukai masyarakat.
"Talas termasuk gampang dibudidayakan. Banyak ditanam di bawah pohon cengkeh dan kelapa. Usia tanam delapan bulan. Hasilnya mencapai 50 kg dari satu rumpun. Harga jual cukup bagus sekitar Rp2.400 per kg untuk dikonsumsi atau menjadi produk olahan seperti keripik," kata Edizal.
Sementara kacang merah dihargai Rp20.000 di tingkat petani setelah masa tanam dua bulan sudah dapat dipanen untuk konsumsi masyarakat setempat. [Liene]
South Minahasa of North Sulawesi [B2B] - Indonesia´s Agriculture Ministry is in intensive care after testing positive for the novel coronavirus, as civil servants in head office and across the country were ordered to close over the health threat. The World Health Organization has said it is particularly concerned about high-risk nations with weaker health systems, which who may lack the facilities to identify cases.