Makassar, Sulsel [B2B] - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi tampilnya sejumlah produk unggulan dari siswa/i SMKPP Negeri Sembawa, pada booth di ajang Pameran Sarasehan Petani Millenial II tahun 2022 di Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan [Sulsel] pada Kamis [6/10 bertajuk 'Mendukung Antisipasi Krisis Pangan Global', yang digelar tiga hari, hingga Sabtu [8/10].
Kepala SMK PPN Sembawa Yudi Astoni menyampaikan produk yang dibawa langsung dari Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan [Sumsel] beberapa diantaranya adalah produk dari Teaching Factory [TeFa].
"Produk-produk kami yang ditampilkan di antaranya jambu kristal, abon lele, kerupuk tulang lele, keripik pisang coklat, kerupuk kulit pisang, kunyit instan, jahe instan, cookies mocaf, pempek herbal, minyak serai wangi, lilin aromaterapi, sabun serai wangi, cocopit serta produk bank sampah," katanya.
Selama pameran tampak booth SMKPPN Sembawa terus didatangi pengunjung untuk melihat dan membeli produk kreatif inovatif SMKPPN Sembawa, tercatat jambu kristal dan produk turunan serai wangi diserbu pengunjung.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menyambut baik kegiatan sarasehan, yang bertujuan menyatukan hati dan emosional untuk bertekad mengawal bangsa dan kehidupan rakyat.
"Kekokohan dan besarnya bangsa dan negara ini ditentukan kekokohan dan besarnya pertanian," kata mantan Gubernur Sulsel dua periode tersebut [2008 - 2018].
Senada hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa para petani milenial dan pengelola P4S sebanyak 600 orang petani wilayah timur hadir semuanya, untuk melaksanakan kesatuan tekad berada di garda terdepan untuk antisipasi kiris pangan global.
Menurutnya, kegiatan sarasehan diikuti lebih 600 peserta dari berbagai daerah. Selain itu, hadir juga penyuluh pendamping dan petani milenial yang dikukuhkan Presiden RI Joko Widodo, sehingga total yang hadir dalam kegiatan tersebut lebih 800 orang.
"Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan peran aktif petani milenial, P4S, petani dan penyuluh dalam peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian, pengembangan ekosistem kewirausahaan pertanian, membangun jejaring petani milenial antarwilayah, serta sebagai upaya antisipasi krisis pangan," kata Dedi Nursyamsi. [titin/timhumassmkppnsembawa]
Makassar of South Sulawesi [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.