Malang, Jatim (B2B) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) khususnya Polbangtan Malang menggelar Pelatihan Transformational Leadership pada 11 - 12 Desember 2024 di Ruang Diorama.
Pelatihan bertujuan meningkatkan kemampuan para peserta dalam menghadapi tugas-tugas saat ini serta tantangan di masa depan, sekaligus meningkatkan kinerja institusi dan menyiapkan para pegawai sebagai pemimpin yang siap menghadapi perubahan di masa mendatang.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pencapaian swasembada pangan bukan hanya tugas pemerintah, melainkan membutuhkan partisipasi aktif dari semua pihak termasuk sumber daya manusia (SDM) pertanian, khususnya petani.
"Kita harus bekerja keras dan berkolaborasi untuk mewujudkan swasembada pangan secepat mungkin, karena ini merupakan kunci ketahanan pangan nasional," ujar Amran dalam berbagai kesempatan.
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengungkapkan, generasi muda pertanian bukan hanya belajar teori di sekolah, juga belajar mengekspresikan gagasan dan solusi.
"Ini adalah bukti bahwa pendidikan vokasi pertanian mampu menghasilkan generasi yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap masa depan pertanian Indonesia," imbuh Idha.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menyampaikan harapannya agar pelatihan ini tidak hanya memberikan manfaat secara individu bagi peserta, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kinerja institusi secara keseluruhan.
"Kami berharap para peserta pelatihan dapat menerapkan konsep-konsep yang dipelajari dalam memimpin tim di unit kerja masing-masing, serta berkontribusi dalam peningkatan kualitas layanan dan prestasi Polbangtan Malang," ujarnya.
Dengan dilaksanakannya pelatihan ini, Polbangtan Malang semakin memperkuat komitmennya dalam menyiapkan generasi pemimpin yang siap menghadapi tantangan global dan mendukung tercapainya visi dan misi institusi.
Ke depan, pelatihan serupa diharapkan dapat terus dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di Polbangtan Malang.
Pelatihan diikuti 28 pegawai Polbangtan Malang dari berbagai bidang tugas dan fungsi. Materi pelatihan disampaikan oleh Zainal Arifin, profesional dari Proxsis, perusahaan konsultan di bidang sistem manajemen dan proses bisnis serta sistem manajemen standar internasional.
Zainal Arifin membagikan pengetahuan dan wawasan tentang pentingnya kepemimpinan transformatif dalam menghadapi dinamika organisasi dan menciptakan perubahan positif di dalam lingkungan kerja.
Transformational Leadership merupakan pendekatan kepemimpinan yang menekankan pada pemberdayaan dan inspirasi bagi anggota tim untuk mencapai tujuan bersama, serta mengatasi tantangan yang ada dengan cara-cara inovatif dan adaptif.
Melalui pelatihan ini, para peserta diharapkan dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang efektif untuk meningkatkan produktivitas kerja, memperkuat kerjasama tim, dan mendorong organisasi menuju kinerja yang lebih baik.
Dalam pemaparannya, Zainal Arifin menjelaskan bagaimana pemimpin yang transformatif dapat memotivasi bawahannya untuk lebih berkomitmen, kreatif, dan berorientasi pada tujuan jangka panjang.
Selain itu, peserta juga diajak untuk lebih memahami peran penting pemimpin dalam menciptakan budaya organisasi yang sehat dan berkelanjutan. [didit/timhumas polbangtanmalang]
Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.