Banyuasin, Sumsel (B2B) - Peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK PP) Sembawa lingkup Kementerian Pertanian RI sedang mengikuti ´Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya Padi Sawah Lahan Rawa´ di Kampus SMK PPN Sembawa, selama empat hari (7 - 10 Januari).
Kegiatan Bimtek dalam upaya mendukung pencapaian Swasembada Pangan, pemerintah berupaya untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman (IP) padi sawah dengan membangun insfrastruktur dasar melalui program Optimalisasi Lahan Rawa (Oplah) dan Cetak Sawah Rakyat (CSR).
Guna mendukung program tersebut di perlukan adanya penguatan kompetensi budidaya tanaman padi lahan rawa serta operasional alsintan pendukung bagi peserta didik kelas XI dan X program keahlian ATPH, untuk mempersiapkan kegiatan pendampingan di lahan Brigade Pangan (BP) di Provinsi Sumatera Selatan.
Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk melibatkan mahasiswa sebagai strategi khusus yang akan menjadi contoh pertanian modern di masa mendatang.
“Saat ini yang bisa dilakukan dalam mengenalkan sektor pertanian bagi kaum milenial adalah mengubah paradigma bahwa sektor pertanian itu adalah sektor yang menjanjikan dengan pengoperasian berbagai macam teknologi," katanya.
Senada hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementerian Pertanian (Kementan), Idha Widi Arsanti mengatakan, mahasiswa Polbangtan merupakan kandidat petani milenial dan wirausahawan muda pertanian terdidik yang menjadi harapan bangsa dan negara.
“Mulai saat ini harus kita didik dan mempersiapkan dan menggenjot mental, ilmu, keterampilan dan lain-lain, agar mereka menjadi petani yang terampil, tangguh dan profesional,” katanya.
Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Budi Santoso menyampaikan Bimtek bertujuan mempersiapkan peserta didik yang akan membantu program swasembada pangan pada lokasi optimalisasi lahan di Sumatera Selatan.
“Kegiatan tersebut juga bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesiapan peserta didik selama di lapangan," katanya.
Bimtek ini dimulai dengan sesi pemberian materi serta diskusi mengenai persiapan lahan, pemilihan benih serta penanamannya, pemeliharaan, serta panen dan pasca panen.
Pada hari kedua, peserta didik mendapat materi dan diskusi terkait pengendalian gulma dan persiapan peralatan untuk latihan pembajakan lahan, glebek dan rotari. Hari ketiga, peserta didik kelas XI diajak ke lahan untuk latihan pembajakan lahan, glebek dan garu.
Pada hari keempat (terakhir) latihan pembajakan dilakukan oleh kelas X serta kunjungan ke Kecamatan Tanjung Lago untuk praktik penggunaan combain harvester pada panen padi.
Bimtek bertujuan memberikan pengalaman langsung pada peserta didik dalam menggunakan alat dan mesin pertanian (Alsintan), sekaligus memperlihatkan bagaimana lahan rawa dapat diolah secara optimal untuk pertanian produktif.
Kementan terus berupaya mewujudkan Swasembada Pangan secepatnya melalui peningkatan produksi padi, yang diharapkan dapat menjawab tantangan semakin besarnya kebutuhan pangan nasional dari tahun ke tahun.
Peningkatan produksi padi dapat dicapai dengan meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman padi yang berkelanjutan dan efisien melalui Pengembangan Pertanian Modern yang dikelola oleh Brigade Pangan pada 351 ribu lokasi Oplah di 12 provinsi.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan peserta didik dalam memahami budidaya padi lahan rawa dan penggunaan alsintan untuk mendukung pertanian berkelanjutan. (titin/timhumas smkppnsembawa)
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.