Pertanian Ramah Lingkungan, Polbangtan Malang gandeng Petrokimia Gresik
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Kamis, 31 Oktober 2024
POLBANGTAN MALANG: Direktur Setya Budhi Udrayana menegaskan, kerjasama Kementan dengan Petrokimia Gresik menunjukkan komitmen bagi pemberdayaan petani melalui pelatihan berbasis teknologi dan lingkungan.

Malang, Jatim [B2B] - Kementerian Pertanian RI melalui Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] pada Polbangtan Malang menjalin kerjasama strategis dengan PT Petrokimia Gresik, untuk menciptakan pertanian ramah lingkungan melalui pemanfaatan limbah pertanian.

Sinergi pengembangan pertanian limbah lingkungan tersebut didukung oleh 30 petani dari kelompok tani [Poktan] Agronova Vision diterapkan pada Dusun Ngudi di Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Kamis [30/10].

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan sinergi Kementan dengan PT Petrokimia Gresik merupakan program pengabdian masyarakat. Tujuannya,  pelatihan pembuatan pakan ternak dengan memanfaatkan limbah sayuran organik yang melimpah di wilayah tersebut.

"Harapannya, para petani dapat mandiri dalam memproduksi pakan ternak, yang tidak hanya dapat digunakan sendiri,  juga berpotensi dikembangkan sebagai produk komersial di masa depan.

Upaya tersebut sejalan dengan harapan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman tentang pentingnya pengembangan inovasi dalam pengelolaan limbah pertanian untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan.

“Pengolahan limbah pertanian bukan sekadar meminimalkan dampak lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi petani,” katanya.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa pelatihan merupakan langkah strategis dalam memberdayakan petani untuk memanfaatkan potensi limbah secara optimal.

Sementara, PT Petrokimia Gresik turut mendukung program melalui pemberian mesin pengolah limbah seperti mesin pencacah [chopper], mesin pembuat mie otomatis dan mesin pembuat pelet sebagai bagian dari Program Corporate Social Responsibility [CSR].

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menegaskan bahwa kerjasama tersebut menunjukkan komitmen Polbangtan Malang, untuk terus memberdayakan petani melalui pelatihan berbasis teknologi dan lingkungan.

"Kami berharap program ini dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi petani di Karangploso," katanya.

Sementara Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat [UPPM] Polbangtan Malang, Suhirmanto mengatakan, kegiatan di Karangploso, Malang merupakan wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

“Dengan mengolah limbah menjadi pakan dan pupuk, kita mengurangi dampak polusi sekaligus meningkatkan nilai ekonomi bagi petani," katanya.

Dengan sinergi tersebut, kata Suhirmanto, diharapkan model pertanian ramah lingkungan berbasis pengelolaan limbah pertanian ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lainnya di Indonesia, untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. [nr/didit/timhumas polbangtanmalang]


Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.

TERKAIT - RELATED