Banjarbaru, Jabar (B2B) - Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bidang Pendidikan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan kapasitas dan pelayanan manajemen di sekolah.
Hal itu sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan, untuk menjaga bahkan meningkatkan kualitas harus terus dilakukan satuan pendidikan yang berada di bawah naungan Kementan.
Sementara Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Asanti berpesan kepada seluruh sekolah vokasi Kementan untuk melakukan upaya guna meningkatkan standar mutu pendidikan vokasi pertanian dan menyelenggarakan sistem pemerintahan yang baik guna mendukung tercapainya keberhasilan indikator Reformasi Birokrasi.
“Salah satu indikator lembaga pemerintahan yang baik adalah mampu menerapkan Reformasi Birokrasi. Reformasi birokrasi dan SMAP memiliki kaitan erat dalam upaya menciptakan birokrasi yang bersih dan bebas dari penyuapan,” katanya.
Mendukung upaya tersebut, SMK-PP Negeri Banjarbaru, kembali menggelar Sertifikasi ISO 9001:2015 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) selama 2 hari, 27 - 28 Februari 2025.
Auditor di SMK-PP Negeri Banjarbaru kali ini dari Garuda Sertifikasi Indonesia yang merupakan lembaga sertifikasi terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) dari Denpasar, Bali.
Sertifikasi kali ini diawali dengan pembukaan di aula kampus SMK-PP Negeri Banjarbaru, dihadiri Kepala Sekolah Yudi Astoni, Kasubag Tata Usaha, ASN, THL, Staff PPIU Kalimantan Selatan, dan auditor dari Garuda Sertifikasi Indonesia.
Setelah opening, dilanjutkan dengan audit oleh empat auditor dari Garuda Sertifikasi Indonesia kepada Top Manajemen, Wakil Kepala Sekolah, Bidang, Ketua jurusan dan Guru yang ada di SMK-PP Negeri Banjarbaru.
Lead Auditor, Ristiyani Khofifa Putri dan Alma Labiba Rifai pada Jumat (28/02/2025) menyatakan SMK-PP Negeri Banjarbaru layak mendapatkan Sertifikasi ISO 9001:2015 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP).
“Melalui audit selama dua hari, SMK-PP Negeri Banjarbaru dengan rekomendasi yang kami berikan, layak mendapatkan sertifikasi SMM dan SMAP," katanya," kata Ristiyani.
Mananggapi capaian tersebut, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni menyampaikan bangga dan berterimakasih kepada semua rekan atas hasil yang diterima dengan memperoleh ISO 9001:2015 dan ISO 37001:2016.
“Kita melaksanakan audit ini, Alhamdulillah mendapatkan hasil yang baik. Terima kasih atas kerjasama, komunikasi, dan kolaborasi yang baik dari semua rekan-rekan," katanya.
Melalui hasil yang disampaikan, ungkap Yudi Astoni, diharapkan kita tidak segera puas dengan hasil yang di dapat.
"Kita harus mempertahankan dan memperbaiki secara kesinambungan untuk memberikan pelayanan penyelenggaraan pendidikan terbaik dan anti penyuapan," pungkasnya. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]
Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.