Kolaborasi Penyuluh dan Teknologi, Kunci Kementan Akselerasi Swasembada Pangan
Indonesian Agriculture Ministry Lead Evaluation Meeting of Increase Production

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Selasa, 15 April 2025
BPPSDMP KEMENTAN: Rakor menekankan pentingnya koordinasi lintas unit, penguatan SDM di tingkat manajerial maupun petani dan kolaborasi strategis penyuluh, Babinsa, kepala desa, dan pemerintah daerah.

Bandung, Jabar (B2B) - Dalam upaya mempercepat pelaksanaan program swasembada pangan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian – Kementerian Pertanian (BPPSDMP) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Capaian dan Akselerasi Program Prioritas Kementan pada 13 - 15 April 2025 yang dihadiri oleh para pimpinan dan jajaran struktural lingkup BPPSDMP.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, serta dihadiri oleh Sekretaris Badan, Siti Munifah; Kepala Pusat Penyuluhan, Purwanta; Kepala Pusat Pelatihan, Inneke Kusumawaty; Kepala Pusat Pendidikan, Muhammad Amin; Kepala Bagian Umum, serta para Ketua Kelompok Substansi dan Ketua Tim Kerja lingkup BPPSDMP.

Dalam arahannya, Kepala BPPSDMP menekankan pentingnya percepatan operasionalisasi Program Brigade Pangan sebagai motor penggerak transformasi sektor pertanian.

“Kita harus hadir dengan strategi yang cepat dan tepat. Brigade Pangan harus segera beroperasi secara optimal agar dapat mendorong percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) dan swasembada pangan,” katanya.

Lima poin yang menjadi fokus pembahasan:
1. Evaluasi kinerja pelaksanaan Brigade Pangan dari pembentukan, kinerja PJ pendamping, hingga operasionalisasi alsintan.

2. Percepatan distribusi dan pemanfaatan alat mesin pertanian (alsintan) TR2 dan TR4.

3. Penguatan peran penyuluh sebagai pendamping lapangan, termasuk melalui Gerakan Penyuluh Mendorong LTT (Galuh LTT).

4. Penyelenggaraan pelatihan intensif berbasis praktik bagi pengelola Brigade Pangan di berbagai provinsi, dengan target lebih dari 16.000 peserta pada April 2025.

5. Pemantapan sistem pelaporan berbasis aplikasi dan penguatan tim data untuk mendukung proses evaluasi dan monitoring secara real time.

Selain itu, Rakor juga menekankan pentingnya koordinasi lintas unit, penguatan SDM di tingkat manajerial maupun petani, serta kolaborasi strategis antara penyuluh, Babinsa, kepala desa, dan pemerintah daerah.

“Transformasi pertanian tidak dapat dilakukan sendiri. Kita butuh kolaborasi semua pihak – dari pusat hingga desa untuk memastikan program ini berdampak nyata bagi petani dan ketahanan pangan nasional,” tutup Santi.

Kegiatan ini menjadi momentum strategis bagi seluruh jajaran BPPSDMP dalam mengakselerasi program prioritas Kementan, khususnya dalam menjawab tantangan pencapaian swasembada pangan dan memperkuat ekosistem pertanian yang tangguh dan berkelanjutan.


Bandung of West Java [B2B] - The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.

After that, the meeting continued via hybrid to evaluate agricultural land optimization, pumping, and additional agricultural area.

The meeting participants agreed to increase cooperation between various parties to ensure efficient and strategic land use.

TERKAIT - RELATED