Medan, Sumut (B2B) - Prosesi pengukuhan mahasiswa baru merupakan amanah dari statuta Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) pada Polbangtan Medan sebagai langkah awal untuk memulai proses sebagai mahasiswa baru, yang sudah diawali dari kegiatan Masa Bimbingan Dasar Mahasiswa Baru (Mabidama).
Sebagai institusi pendidikan vokasi di bawah Kementerian Pertanian RI, Polbangtan Medan memiliki tanggung jawab besar untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul di sektor pertanian.
Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman berharap lulusan Polbangtan dapat menjadi petani milenial yang mampu menciptakan lapangan kerja, sebaliknya bukan mencari lapangan kerja.
“Generasi muda memiliki potensi besar mengembangkan inovasi dan kreativitas pada sektor pertanian. Kami berharap mereka terus mengasah keterampilan sehingga mampu menjadi agen perubahan dalam mendukung ketahanan pangan yang berkelanjutan,” katanya.
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan, di tangan milenial pembangunan pertanian akan dijalankan.
Petani milenial adalah penggerak sektor pertanian, khususnya menghadapi industri 4.0.
"Pendidikan vokasi harus dimanfaatkan karena memiliki kedekatan dengan dunia usaha dan dunia industri disingkat DuDi melalui kemitraan, baik pada proses pembelajaran, pengembangan, penguatan SDM hingga perekrutan lulusan vokasi," katanya.
Terkait hal itu, setelah pelaksanaan Mabidama, Polbangtan Medan menggelar pengukuhan mahasiswa baru Tahun Akademik 2024/2025 di Medan, Sabtu (7/12).
Dalam sambutannya, Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa seluruh mahasiswa baru yang resmi dikukuhkan dapat menjadikan momen ini sebagai awal yang penuh semangat dan optimisme.
“Untuk memajukan pertanian Indonesia, Kementan fokus pada program swasembada pangan melalui BPPSDMP telah membentuk Brigade Pangan di lokasi optimalisasi lahan rawa diseluruh Indonesia,” katanya.
Kegiatan pengukuhan berlangsung meriah karena dirangkai dengan acara reuni alumni dan penutupan kegiatan Cipta, Karsa, Rasa dan Kreativitas disingkat Cikarsivitas yang berlangsung sejak Oktober 2024.
Sebanyak 253 mahasiwa Polbangtan Medan terdiri atas 66 mahasiswa dari program studi (Prodi) Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, 65 mahasiswa Prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi, 66 mahasiswa Prodi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan dan 56 mahasiswa Prodi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan BPDPKS.
Kegiatan yang bertema ‘Merajut Masa Lalu dan Menyambut Masa Depan’ bertujuan mengukuhkan dan melantik seluruh mahasiswa baru TA 2024/2025 menjadi keluarga besar Polbangtan Medan.
Yuliana Kansrini mengharapkan mahasiswa baru mampu beradaptasi dengan kebiasaan baru mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali. Juga harus mampu mengikuti setiap program akademik dan pengembangan karakter yang diterapkan dalam keseharian mahasiswa.
Sementara itu, Reuni Alumni terlaksana untuk mempererat hubungan tali silaturahmi antara civitas Polbangtan Medan dengan para alumninya.
Kementerian Pertanian membangun Politeknik Pembangunan Pertanian adalah untuk mencetak tenaga terampil di bidang pertanian sekaligus menciptakan para wirausahawan bidang pertanian.
Terkait Brigade Pangan, Yuliana Kansrini memastikan dukungan pihaknya pada Brigade Pangan yang merupakan petani milenial berusia 17 hingga 39 tahun, boleh lebih asal adaptif terhadap teknologi.
"Dengan adanya Brigade Pangan diharapkan terjadi regenerasi petani yang fokus pada agribisnis padi dari hulu ke hilir berbasis pertanian modern.” tambahnya.
Yuliana menambahkan, satu Brigade Pangan beranggotakan 15 orang. Ada 1.755 Brigade Pangan di seluruh Indonesia, sementara Sumut sebanyak 155 Brigade Pangan.
"Kami harapkan mahasiswa yang baru dikukuhkan maupun alumni dapat menambah jumlah petani milenial sebagai pejuang-pejuang pangan," katanya.
Turut hadir dalam undangan, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Direktur Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Rektor Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI), Direktur Pasca Sarjana Universitas Medan Area, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Propinsi Sumatera Utara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Sumatera Utara, Ketua APKASINDO (Asosiasi Petani Kelapa Sawit), Ketua GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Sumatera Utara, Ketua Alumni Polbangtan, STPP dan APP Medan dan jajaran Polbangtan Medan. [yenni/risma/ira/timhumas polbangtanbogor]
Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.