Deli Serdang, Sumut (B2B) - Kementerian Pertanian RI (Kementan) berkomitmen mendorong percepatan swasembada pangan, dengan menurunkan penanggungjawab ke lapangan setiap hari. Hal itu dilakukan untuk mempercepat pelaporan dari penyuluh serta penyelesaian secara cepat dan tepat jika ditemukan permasalahan di lapangan.
Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa swasembada pangan bukanlah hal yang mustahil, melainkan suatu tujuan yang dapat segera tercapai dengan strategi yang tepat.
“Sektor pertanian adalah tulang punggung ekonomi bangsa, dan kita membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global,” kata Mentan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti ketika berdialog dengan Brigade Pangan Tani Muda Lestari, penyuluh, Dinas Pertanian Sumut dan penanggungjawab BP dari Polbangtan Medan mengatakan permasalahan yang ditemukan di lapangan harus segera diselesaikan.
“Segera selesaikan dan duduk bersama sehingga ada titik temu jika ditemukan permasalahan di lapangan. Selain itu, penyuluh juga diminta untuk sigap dan cepat melakukan pelaporan data ssuai target yang sudah ditetapkan,” katanya di Aula Kantor Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Sumatera Utara pada Rabu (16/4).
LO atau Penanggung Jawab (PJ) dari Brigade Pangan (BP) di kabupaten/kota juga diminta aktif untuk melakukan pendampingan kepada BP dan penyuluh di lapangan. Semisal, memastikan BP sudah memaksimalkan pengggunaan Alsintan yang sudah diberikan.
“Silahkan operasionalkan Alsintan yang sudah diberikan. Jika belum bisa dilaksanakan di lahan sendiri, bisa dilakukan di lahan milik petani lainnya. Dengan begitu alsintan yang sudah dimiliki tidak magkrak di satu tempat saja,” sambungnya.
Untuk olah lahan, tambah Arsanti, TR 4 yang sudah diberikan kepada BP, bisa dimanfaatkan mengolah lahan seluas dua hektar dalam satu hari. Begitu juga TR 2 yang bisa dimanfaatkan mengolah lahan seluas setengah hektar, sehingga jika alsintan ini terus dioperasionalkan akan menjadi salah satu pemasukan bagi BP juga.
Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) pada Polbangtan Medan, Nurliana Harahap mengatakan terus akan memastikan bahwa LO/Penanggung Jawab BP kabupaten/kota yang sudah ditunjuk akan terus melakukan pendampingan kepada penyuluh dan petani.
“Kami berkomitmen untuk mengawal kegiatan ini agar target yang sudah ditetapkan bisa tercapai dan ketahanan pangan akan terwujud. Selain itu, kami juga akan berkordinasi terus dengan Dinas Pertanian kabupaten/kota untuk pendataan sehingga tidak ada selish data yang dilaporkan,” ujarnya.
Selain itu, LO yang turun didorong untuk berkordinasi dengan penyuuh agar setiap hari bisa memasukkan data capaian sesuai target di aplikasi E Pusluh dan aplikasi Monitoring pemyuluh pendamping Brigade Pangan. [yenni/risma/ira/timhumas polbangtanmedan]
Deli Serdang of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.