Dukung Pembangunan Nasional, Kementan Dorong Optimalisasi Kerjasama Ekonomi Internasional
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s PEPI Serpong

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Kamis, 13 April 2023
PEPI SERPONG: Direktur PEPI Serpong, Muharfiza diapit Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri [KLN] Kementan, Ade Candradijaya [kanan] dan Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Asia Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bobby Criss Siagian usai Kuliah Umum yang digelar PEPI Serpong, belum lama ini. [Foto: Adist]

Tangerang, Banten [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus berupaya berkontribusi dalam memberikan sumbangsih bagi pembangunan nasional. Pendidikan vokasi dinilai memiliki posisi penting dalam menghadirkan SDM yang kompetitif yang siap menghadapi tantangan pembangunan pertanian ke depan.

Melalui Kuliah Umum bertajuk ´Optimalisasi Pemanfaatan Kerjasama Ekonomi Internasional untuk Meningkatkan Kapasitas SDM Pertanian´ yang digelar oleh PEPI Serpong, hadir Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Asia Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bobby Criss Siagian; Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri [KLN] Kementan, Ade Candradijaya; Kepala Pusdiktan BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti dan Direktur PEPI Serpong, Muharfiza selaku moderator.

Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia [PEPI] berupaya menggali informasi terkait peluang kerjasama internasional untuk pengembangan sarana prasarana yang ada di politeknik lingkup Kementan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan lulusan.

Sebagaimana arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang mendorong dan mendukung generasi milenial dapat mengambil peranan dalam pembangunan pertanian nasional.

“Generasi milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif akan mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern,” kata Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan petani dengan jiwa wirausaha tinggi akan mampu menggenjot produktivitas, ke depan produk pertanian bertambah bahkan bisa diekspor dan diterima di pasar internasional.

Dengan melakukan analisa pasar yang baik dan tepat, lanjut Dedi Nursyamsi, akan lebih memahami kondisi pasar yang sesungguhnya sehingga strategi memasarkan produk akan berjalan baik, alhasil keuntungan pun meningkat.

“Pemerintah dalam hal ini Kementan selalu siap untuk mendampingi dan memfasilitasi generasi milenial yang ingin sukses, menggali dan mengelola sektor pertanian,” katanya.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti pada kegiatan Kuliah Umum tersebut menyampaikan Indonesia dengan puncak bonus demografi, dimana usia kerja mendominasi proporsi penduduk indonesia, artinya kita harus sediakan peluang kerja sebanyak-banyaknya kita harus siapkan kapasitas sdm agar produktif dan kompetitif.

“Salah satu peluang bentuk kerjasama yang dilakukan Kementerian Pertanian tersebut adalah melakukan pengusulan proposal kerja sama dalam kerangka Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian," kata Kapusdiktan Idha WA yang akrab disapa Santi.

Menurutnya, proposal yang diajukan adalah ”Korean Investment For Agri-Food Value Chain Improvement Through Transfer Technology And Human Resources Development In Indonesia.”

Proposal tersebut bertujuan untuk menerapkan teknologi canggih untuk menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi serta meningkatan keterampilan dan kompetensi sebagai titik kritis untuk mengembangkan sumber daya manusia pertanian.

Salah satu narasumber Kepala Biro Kerjasama Luar Negri Kementerian Pertanian, Ade Candradijaya mengatakan, Indonesia memiliki peluang cukup besar dalam menciptakan kerjasama ekonomi internasional lewat ketersediaan sumberdaya alam yang cukup, mencakup produksi kelapa sawit, karet, kopi, dll sehingga menjadi jalan bagi negara asing untuk memberikan investasi itu sendiri. [andriwan/timhumaspepiserpong]


Tangerang of Banten [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PEPI Serpong, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.

TERKAIT - RELATED