Banyuasin, Sumsel (B2B) - Kementerian Pertanian (Kementan) RI terus berfokus dalam peningkatan SDM Pertanian, utamanya dicapai dengan pendidikan vokasi pertanian. Berbagai terobosan dilakukan, salah satunya melalui teaching factory kerjasama dengan Industri dan Dunia Kerja.
Pelaksanaan teaching factory pada program studi Agribisnis Ternak Unggas (ATU) pada pelaksanaan budidaya ayam broiler menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dari PT Semesta Mitra Sejahtera Charoen Pokphand.
Pada akhir semester bertepatan dengan panen dari hasil praktik siswa (20/12/2024) di Instalasi Kandang SMK-PP Negeri Sembawa.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa tongkat estafet pertanian harus segera diberikan kepada generasi muda, yang disiapkan SDMnya melalui pendidikan vokasi pertanian.
"Pasalnya, merekalah yang akan meneruskan sektor pertanian yang akan semakin maju serta presisi," katanya.
Senada dengan Mentan Amran, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa melalui vokasi pertanian, akan terwujud SDM profesional dan berdaya saing, karena tugas utama vokasi pertanian Kementan adalah menghasilkan alumni yang qualified job seeker dan job creator
"Kualifikasi job seeker berarti siap ditempatkan di segala lini dari hulu sampai hilir. Kualifikasi job creator berarti kreatif menciptakan peluang-peluang bisnis," katanya.
SMK-PP Negeri Sembawa adalah salah satu UPT pendidikan Kementan di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan melaksanakan sinergi dengan Kepala SMK-PPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan siap untuk mengembangkan potensi dan kualitas dari siswa siswi melalui Teaching Factory [TeFa].
"Kami bersama-sama mengembangkan potensi serta kualitas generasi milenial yakni siswa SMK- PP Negeri Sembawa melalui TeFa pembelajaran khususnya di bidang peternakan agar lulusan lulusan dari SMK PP N Sembawa bisa menjadi SDM pertanian unggulan seperti misi dari Mentan," kata Budi.
Ketua Program Studi ATU Siwi Purwati menjelaskan budidaya tanaman nanas menggunakan SOP sesuai standard PT Semesta Mitra Sejahtera.
"Pada pembelajaran praktik siswa program keahlian agribisnis ternak unggas, siswa dengan dibimbing oleh guru mata pelajaran dan operator kandang, memelihara ayam ras pedaging. Populasi ayam ras pedaging yang dipelihara sejumlah 2.500 ekor," jelas Siwi.
"Pemeliharaan ayam ras pedaging terintegrasi dengan pembelajaran pengelolaan ternak dan mapel projek kreatif dan kewirausahaan.
Teknis pemeliharaan ayam dibimbing oleh operator kandang dan guru mapel pengelolaan ternak. Sedangkan penghitungan analisis usaha pemeliharaan ayam terintegrasi dengan mapel Projek kreatif dan kewirausahaan," tutur Siwi.
"Data yang harus dimiliki siswa berupa recording ternak hingga penghitungan FCR dan Indeks Performance (IP). Untuk pengisian recording ternak dan pemeliharaan ayam juga dilakukan koordinasi dengan PT Semesta Mitra Sejahtera yang merupakan DUDIKA dalam bidang kemitraan ayam ras pedaging," jelas Siwi.
Salah satu siswa kelas XI ATU Daffa menjelas kan dalam setiap periode pemeliharaan ayam, kami diberi penugasan mandiri dengan cara diatur untuk melaksanakan piket kandang pada malam hari. Pient kandang dilakukan pada jam 19.00-21.00 yg dibimbing oleh operator kandang.
"Pada kegiatan piket malam ini kegiatan kami antara lain meliputi penggiringan ayam, pemberian pakan, pengecekan nipple, dan pengecekan suhu kloaka. Jika ayam telah dipanen, siswa ikut memanen, memasarkan ayam secara mandiri hingga pembersihan kandang. Kegiatan panen ayam terintegrasi dengan mapel Panen dan pascapanen ternak," jelas Daffa.
"Pemasaran ayam dilakukan dalam bentuk karkas dan hidup, jka penjualan ayam dalam bentuk karkas, maka siswa menyembelih ayam di rumah potong ayam yang berada di sebelah kandang. Penyembelihan ayam dilakukan pada dini hari sehingga jam 06.00 pagi kegiatan pemotongan ayam sudah selesai dan kami bisa mengikuti pelajaran dikelas seperti biasa," ujar Daffa.
"Penjualan karkas dilakukan ke warung makan, warung sayur dan langsung ke konsumen. Dari 2500 ekor yang telah dipelihara, siswa dapat memasarkan sebanyak 25%," akhir Daffa. [titin/timhumas smkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.