Tangerang, Banten [B2B] - Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] melakukan kolaborasi dengan empat asosiasi bidang pertanian, ditandai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama [PKS] guna meningkatkan kualitas SDM pertanian Indonesia pada Kamis [9/3].
Kempat asosiasi tersebut adalah Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia [Perhepi], Perhimpunan Agronomi Indonesia [Peragi], Himpunan Ilmu Tanah Indonesia [HITI] dan Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia [Perhimpi].
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tiada henti mengingatkan dan mendorong seluruh organisasi pertanian nasional untuk menghadirkan kehidupan yang lebih baik dengan memenuhi kebutuhan pangan berkelanjutan.
"Saya mendukung hadirnya organisasi yang lebih harmonis dan berjalan baik, dengan visi menghadirkan kemajuan bagi bangsa melalui pertanian," kata Mentan.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan, untuk menggenjot produksi pertanian petani harus berkolaborasi, baik dengan offtaker, buyer dan penyedia jasa sarana produksi, bahkan penyedia modal.
"Saya selalu menyarankan, petani harus berkolaborasi, bukan berkompetesi, petani harus merangkul, bukan saling pukul, dan petani harus bersanding bukan bertanding ujarnya," tegas Dedi.
Penandatanganan PKS dilakukan oleh Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah mewakili Kabadan Dedi Nursyamsi didampingi Direktur PEPI Serpong, Muharfiza dan Direktur Polbangtan Bogor, Syaifuddin Anwar, sementara keempat asosiasi diwakili oleh pimpinan masing-masing asosiasi.
Sekretaris BPPSDMP, Siti Munifah menjelaskan bahwa tujuan dari kerja sama ini adalah untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia [SDM] pertanian agar lebih maju, mandiri, dan modern.
"Kita tahu anjuran pentahelix itu jangan hanya menjadi jargon, tapi harus betul-betul kita laksanakan. Pentahelix itu siapa? Akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah dan media massa," katanya menjawab pers mewakili Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi.
Dia mengatakan, terdapat tiga faktor penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian, yakni penerapan inovasi teknologi dan sarana prasarana pertanian, peraturan perundang-undangan, serta SDM pertanian.
"Kabadan Dedi Nursyamsi kerapkali menyampaikan, apa pun programnya, kuncinya adalah SDM. Mentan Syahrul juga sering menyampaikan bahwa kalau SDM-nya itu dibangun khususnya milenial, maka pertanian ini akan lebih maju, mandiri, dan modern," kata Siti Munifah didampingi Direktur PEPI Serpong, Muharfiza
Siti Munifah mengatakan, peran para asosiasi atau perhimpunan profesi sangat penting dalam membantu pemerintah, khsusunya Kementan dalam menyosialisasikan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani.
"Contohnya dari HITI. Mereka bisa memfasilitasi narasumber atau siapa pakar yang akan dikirim kepada kita untuk melakukan sosialisasi, penyuluhan atau apapun yang terkait dengan ilmu tanah," katanya.
Penandatanganan PKS ini dirangkaikan dengan Sosialisasi Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang [Perpu] Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja Bidang Pertanian Substansi Perlindungan dan Pemberdayaan Petani dan Talk Show Smart `Farming untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian.`
Dalam hal ini, BPPSDMP bekerja sama dengan Peragi tentang peningkatan SDM pertanian untuk mendukung produksi dan produktivitas pertanian, HITI tetang peningkatan kapasitas SDM melalui pengelolaan tanah secara berkelanjutan.
Perhepi tentang peningkatan kapasitas SDM pertanian dalam percepatan penerapan teknologi petani dan Perhimpi tetang peningkatan kapasitas SDM pertanian melalui pengembangan penerapan dan standarisasi pengamatan dan pemanfaatan informasi cuaca, iklim, air dan lingkungan di bidang pertanian. [andriwan/adist/timhumaspepiserpong]
Tangerang of Banten [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PEPI Serpong, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.