Dorong Percepatan Tanam, Kementan gelar Rakor dengan Penyuluh se-Sumut
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Senin, 14 April 2025
POLBANGTAN MEDAN: Direktur Nurliana Harahap [tengah] bersama sejumlah penyuluh pertanian Provinsi Sumatera Utara mendorong percepatan Musim Tanam 2, dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan.

Labuhan Batu Utara, Sumut (B2B) - Kementerian Pertanian terus melakukan program percepatan swasembada pangan. Salah satunya dengan memberikan sosialisasi untuk mendorong percepatan tanam untuk Musim Tanam 2 kepada seluruh penyuluh di Sumatera Utara, Sabtu (12/04/2025).

Hal ini sesuai dengan arahan dari Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa Program Brigade Pangan (BP) tidak hanya mengoptimalkan pemanfaatan lahan, juga menjadi model pemberdayaan petani yang berkelanjutan.

“Kolaborasi tersebut diharapkan mampu menciptakan perubahan nyata dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.” katanya.

Kegiatan tersebut dilaksanakan secara online melalui zoom meeting dan offline di Aula Dinas Pertanian Kabupaten Labuhan Batu Utra (Labura) yang dihadiri oleh Direktur Jenderal Perkebunan, Direktur Perlindungan Perkebunan, Tenaga Ahli Menteri, Profesor Hasil Sembiring dan Anny Mulyani, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, Nurliana Harahap, Kepala Dinas Pertanian se Sumatera Utara (Sumut), Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Sumut, dan Penanggung jawab kabupaten/kota.

Rapat koordinasi dan sosialisasi ini dilaksanakan untuk mendorong penyuluh se Sumut melakukan pendampingan kepada brigade pangan di Sumut agar dapat melakukan percepatan tanam.

Selain itu juga untuk memastikan penyuluh untuk melakukan pendataan dan melaporkannya secara berkala sehingga data yang tercatat keseluruhan dan sesuai dengan data BPS.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti memberi pernyataan terkait percepatan tanam dan pelaporan di aplikasi. Beliau menambahkan, percepatan tanam tidak hanya soal kecepatan, juga kepastian data dan efektivitas pemanfaatan sarana yang ada, khususnya alat dan mesin pertanian.

Kolaborasi aktif antara penyuluh, Babinsa, dan Brigade Pangan sangat krusial dalam memastikan seluruh proses tanam berjalan lancar, terpantau, dan terlapor dengan baik.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi adalah kuncinya. Teruslah menjadi penyemangat bagi petani di lapangan. Jadilah penggerak, bukan sekadar pengamat. Keberhasilan swasembada pangan sangat bergantung pada energi, integritas, dan ketulusan kita mendampingi para pelaku utama pertanian,” katanya.

Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan, Nurliana Harahap mengatakan pihaknya mendorong penanggungjawab kabupaten/kota yang sudah dibentuk Polbangtan Medan untuk mengawal dan mengejar Luas Tambah Tanam (LTT) yang sudah ditetapkan oleh Dinas Pertanian Sumut.

“Kami berkomitmen untuk mengawal kegaiatan ini agar target yang sudah ditetapkan bisa tercapai dan ketahanan pangan akan terwujud. Selain itu, kami juga akan berkordinasi terus dengan Dinas Pertanian kabupaten/kota untuk pendataan sehingga tidak ada seliish data yang dilaporkan,” ujarnya.

Untuk itu, tambah Nurliana, kegiatan ini untuk mendorong penyuluh agar meningkatkan pelaporannya setiap hari melalui apliasi E Pusluh dan aplikasi Monitoring pemyuluh pendamping Brigade Pangan.

“Dalam kegiatan tersebut juga disepakati untuk melakukan penandatanganan Pakta Integritas antara Penanggungjawab kegiatan dan penyuluh yang bertujuan untuk pencapaian target yang sudah ditetapkan,” kata Nurliana. [yenni/risma/ira/timhumas polbangtanmedan]


North Labuhan Batu of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.

TERKAIT - RELATED