Jakarta [B2B] - Program dan kebijakan Pemerintah RI di sektor pangan ke depan adalah peningkatan ketersediaan pangan di era Fase Baru [New Normal]. Kementerian Pertanian RI berupaya meningkatkan produksi pangan strategis berupa beras, gula, daging sapi dan bawang putih dan diversifikasi pangan lokal berbasis kearifan lokal.
"Penguatan cadangan beras pemerintah dan pangan lainnya serta sistem logistik pangan, yang terakhir pengembangan pertanian modern melalui smart farming, screen house, food estate serta pengembangan korporasi petani," kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada berbagai kesempatan.
Sebagaimana diketahui, kondisi alam Indonesia sangat subur, berada di wilayah tropis yang dikaruniai keanekaragaman hayati yang tinggi serta energi matahari dan curah hujan berlimpah sepanjang tahun. Kondisi ini memungkinkan pertanian Indonesia tetap berproduksi, dengan komoditas beragam serta input energi lebih rendah.
Hal itu sejalan dengan seruan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi bahwa Indonesia sebagai negara tropis setiap saat bisa tanam, setahun 12 bulan dapat ditanami. "Wajib hukumnya untuk tanam, tanam, tanam. Jangan biarkan sejengkal lahan tidak ditanami komoditas pangan lokal. Kita harus dukung petani untuk tetap semangat menjadi pahlawan pangan, dengan kontribusi hadirkan negara yang kuat dan mempersiapkan makan rakyat”.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan BPPSDMP] Idha Widi Arsanti, menyampaikan dalam kondisi pandemi Covid-19, civitas academika tidak berhenti berkreasi, menciptakan berbagai inovasi terkait produktivitas pangan, salah satunya menciptakan model kerja penyuluhan pertanian berupa Sistem Pertanian Terpadu [Integrated Farming].
Sistem Pertanian Terpadu adalah sistem yang menerapkan pola ulang dan daur ulang, menggunakan tanaman dan hewan sebagai mitra, menciptakan suatu ekosistem yang meniru cara alam bekerja.
Satu praktek budidaya aneka tanaman/aneka kultur yang beragam dimana 'micro output' dari satu budidaya menjadi input kultur lainnya, sehingga meningkatkan kesuburan tanah dengan tindakan alami menyeimbangkan semua unsur hara organik yang pada akhirnya membuka jalan untuk pertanian organik ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Di sini peran penyuluh pertanian melaksakan transfer ilmu, sharing ilmu, sharing informasi, sharing pengalaman sehingga dapat meningkatkan produktivitas. ”Kegiatan penyuluhan merupakan kegiatan konkrit tersebut, bahkan pengalaman yang dapat menambah atau mengubah pengetahuan, keterampilan dan sikap para petani."
Pertanian terintegrasi adalah keseluruhan manajemen pertanian yang bertujuan untuk pertanian berkelanjutan yang mengintegrasikan produksi hewan ternak dan tanaman. Keunggulan yang diperoleh, petani dapat memiliki berbagai sumber penghasilan dari tanaman pangan, hortikultura dan peternakan.
Kotoran dari hewan ternak tersebut dapat digunakan untuk pupuk tanaman sehingga menghasilkan sistem zero waste. Kemudian hasil ternak dapat dikonsumsi atau dijual sehingga memperoleh penghasilan tambahan.
Dengan model ini, diharapkan produktifitas pangan secara kontinyu selalu berproduksi, didukung penyuluh pertanian yang berperan sebagai pendamping petani. Adapun beberapa Dosen dari Polbangtan Malang turut berperan dalam penelitian ini. Mereka adalah Andi Warnaen, Nurlaili dan Yastuti [Vtr]
Jakarta [B2B] - Integrated farming system or the SPT changed farming patterns of traditional to modern, encourage increased production and quality results to meet domestic and export needs as an example of success used technology and community development, according to senior official of the ministry.