Bogor, Jabar [B2B] - 15 Young Ambassadors Kementan dan Program YESS 2022 dikukuhkan oleh Kementerian Pertanian RI di Bogor, Jabar pada Sabtu siang [11/6]. Menandai era baru regenerasi pertanian secara terstruktur, sistematis dan masif demi mengangkat citra dan motivasi generasi milenial untuk terlibat aktif di sektor pertanian sehingga terjadi resonansi regenerasi petani ke seluruh Indonesia.
Penyematan Young Ambassadors bagi 15 petani milenial dan wirausahawan muda pertanian dilakukan oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi didampingi Sekretaris Badan PPSDMP, Siti Munifah; Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti dan Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati dalam suasana meriah, tak ubahnya ajang kontes bergengsi di negeri ini.
"Sebagai Young Ambassadors, wajib mempromosikan dunia pertanian untuk meningkatkan citra dan memotivasi kaum muda back to agriculture. Ingat pangan adalah kebutuhan pokok dan dibutuhkan manusia setiap hari. Kita membutuhkan petani dan wirausahawan pertanian dan 10 hingga 20 tahun ke depan, masa depan kita di tangan mereka," kata Dedi Nursyamsi.
Menurutnya, upaya tersebut dilakukan oleh Young Ambassador melalui penyebaran informasi melalui media sosial pribadi dan resmi milik Kementan, tentang pengalaman dan keberhasilan usaha di sektor pertanian sehingga terjadi resonansi bagi generasi milenial lainnya.
Hal itu sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meyakini generasi milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.
“Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional. Regenerasi petani merupakan harga mati yang harus segera kita realisasikan bersama," katanya.
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] menyatakan guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan di antaranya melalui Young Ambassador 2022 yang diinisiasi Kementan dan Program YESS.
Dia memaparkan saat ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.
“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor," Dedi Nursyamsi.
Tampak hadir Project Manager Program YESS, Inneke Kusumawaty; sejumlah pimpinan unit pelaksana teknis [UPT] BPPSDMP Kementan di antaranya Direktur Polbangtan Bogor, Detia Tri Yunandar bersama; Wadir III Yoyon Haryanto; Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana dan Kepala Sekolah SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso.
Regenerasi Petani
Generasi milenial diharapkan mencintai sektor pertanian untuk mengembangkan potensi pertanian di seluruh Indonesia. Komitmen mencintai pertanian diikuti upaya resonansi bagi warga sekitarnya menjadi tujuan utama pengukuhan menjadi 15 Young Ambassador pada Grand Final di Bogor hari ini [10/6].
Kepala Pusdiktan, Idha WA mengatakan Young Ambassador merupakan besutan perdana Kementan dan Program YESS. Diawali kegiatan bootcamp bagi 50 kandidat pada 24 - 29 Maret 2022 di Tangerang, Banten. Terpilih 27 Nominee YA, yang mengikuti tahapan selanjutnya, penjurian pada grand final di Bogor pada Jumat [10/6] untuk memilih 15 kontestan terbaik yang layak dikukuhkan sebagai Petani Milenial dan Wirausahawan Pertanian 2022 [Young Ambassador].
"Kementan didukung YESS menyadari dibutuhkan kegiatan yang dapat mengubah narasi pertanian dalam persepsi generasi milenial agar lebih mudah diterima, diyakini dan dilaksanakan.
Menurutnya, Kementan YESS berupaya keras mengubah citra pertanian agar tidak lagi dianggap sebagai kegiatan rutin tanpa masa depan, karena pendapatannya rendah.
"Pertanian saat ini dan ke depan lebih menjanjikan sebagai sumber penghidupan, karena menjadi petani itu keren," kata Kapusdik Idha WA mengutip seruan Mentan.
Menurutnya, Kementan didukung YESS berupaya mewujudkan sektor pertanian merupakan bidang usaha dan pekerjaan yang dapat mendukung penghidupan yang lebih baik, memgintegrasikan inovasi dan teknologi dan menghasilkan dampak sosial dan lingkungan yang positif. [YESS]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.