Medan, Sumut (B2B) - Salah satu Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) milik Kementerian Pertanian (Kementan) di Medan, Sumatera Utara yakni Polbangtan Medan tengah mengembangkan kegiatan Edufarm Activity Petualangan Petani Cilik disingkat PeTaCil sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kegiatan PeTaCil bertujuan mendongkrak regenerasi petani untuk mendukung ketahanan pangan di masa yang akan datang dengan cara mengenalkan pertanian sejak dini kepada pelajar usia TK hingga SD.
Guna mendongkrak regenerasi petani dan mendorong munculnya petani milenial, Kementerian Pertanian RI saat ini tengah membuka pendaftaran Petani Milenial 2024 yang diperuntukkan bagi kaum muda di Indonesia.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan akan memberikan petani milenial jaminan penghasilan lebih dari Rp10 juta per bulan. Hal itu bertujuan untuk menarik minat generasi muda sehingga mau mengelola lahan pertanian.
Pendapatan tersebut merupakan proyeksi hasil panen yang didapat para petani milenial, serta menegaskan bukan gaji yang diberikan oleh pemerintah.
"Pendapatan tinggi di atas daripada gaji kalau kita jadi pegawai," ujar Amran.
Pemerintah menilai penurunan minat dan keengganan kaum muda terlebih milenial untuk memilih pertanian sebagai profesi yang menjanjikan di masa depan disebabkan karena mayoritas petani kita masih mengelola lahan pertaniannya secara konvensional.
“Saat ini yang bisa dilakukan dalam mengenalkan sektor pertanian bagi kaum milenial adalah mengubah paradigma bahwa sektor pertanian itu adalah sektor yang menjanjikan dengan pengoperasian berbagai macam teknologi” kata Mentan Amran.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya peran serta generasi muda di sektor pertanian.
“Saat ini, petani-petani kita sudah semakin tua, sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah mengapa, sangat penting mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” katanya.
Terkait hal itu, Polbangtan Medan menerima kunjungan 86 orang siswa TK dan 14 orang guru dari YPI Al Munawwarah Murad Raudhatul Athfal Bunnaya II Medan pada Kamis (21/11).
Pada kesempatan tersebut, Tim Edufarm Activity PeTaCil yang melibatkan mahasiswa mengenalkan kepada siswa TK belajar hidroponik, belajar hama pada tumbuhan, belajar budidaya jagung manis, belajar smart farming, panen sayuran langsung, makan es krim dan mie bayam juga naik traktor berkeliling lingkungan Polbangtan Medan.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa Polbangtan Medan mendukung regenerasi petani. Regenerasi petani merupakan keharusan mengingat Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada tahun 2030.
“Kegiatan Edufarm Activity PeTaCil bertujuan mendukung lahirnya petani-petani muda di sektor pertanian di Indonesia," katanya.
Yuliana menambahkan, pihaknya juga melibatkan mahasiswa tingkat dua Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan untuk mendampingi anak-anak TK dan membantu memberikan pemaham tentang pertanian dan hama," katanya.
Siswa TK YPI Al Munawwarah Murad Raudhatul Athfal Bunnaya II terlihat sangat antusias dan juga sangat bersemangat mengikuti setiap sesi kegiatan terutama saat mereka berkeliling Polbangtan Medan menggunakan traktor. [yenni/risma/ira/timhumas polbangtanmedan]
Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.