Medan, Sumut (B2B) - Kementerian Pertanian RI terus memaksimalkan pendidikan vokasi untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM), yang inklusif, profesional, modern sesuai motto Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menaruh harapan besar pada generasi generasi penerus bangsa termaksuk generasi Z atau gen Z. Generasi ini sangat berpengaruh besar nantinya dalam pembangunan pertanian.
“Kalian semua adalah motor penggerak pertanian di negara yang kita cintai ini, terlepas dari generasai pendahulu kalian yang saat ini sudah menjadi penggerak dan pelopor pembangunan pertanian,” kata Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti juga mendorong agar vokasi pertanian melakukan link and match dengan industri salah satunya dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Polbangtan Medan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan di bawah BPPSDMP Kementan, juga ikut andil untuk terus membangun SDM unggul dalam penerapan ISPO untuk perkebunan berkelanjutan dengan menggelar kuliah umum di Kampus Polbangtan Medan (19/12/2024). Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa Polbangtan Medan, Dosen Polbangtan Medan dan Masyarakat umum secara hybride.
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber diantaranya Direktur Strategi dan Sustainability PalmCo Indonesia, Ugun Untaryo, Pokja BPDPKS, HariyadiS, Pengurus Gapoktan Tani Mandiri, Ruslan Sinaga dan Ketua Indonesian Planters Society Sumut Aries Sukariawan sebagai moderator.
Wakil Direktur Polbangtan Medan, Nurliana Harahap mewakili Direktur Polbangtan Medan dalam sambutannya mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang produksi perkebunan yang besar di dunia. Indonesia memiliki perkebunan sawit, karet, kopi, kakao, tebu dan lain sebagainya.
“Polbangtan Medan merupakan salah satu Pendidikan vokasi dibawah Kementerian Pertanian. Kampus Polbangtan Medan adalah kampus satu-satunya di Pulau Sumatera dengan dua jurusan yaitu Jurusan Perkebunan dan Jurusan Pertanian.
Jurusan Perkebunan memiliki dua program studi yaitu prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi dan Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan. Sementara Jurusan Pertanian memiliki prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan,” Jelas Nurliana.
“Mimpi kita Bersama, kita yakin dengan usaha Swasembada pangan di tahun 2045 dapat kita raih,” Kata Nurliana.
Nurliana menyebutkan , kerjasama antara Polbangtan Medan dengan PTPN sudah terjalin sangat lama. Pada Tahun 2019, Polbangtan Medan mendapat kesempatan mengikuti Program Magang bersertifikat kepada 45 orang mahasiswa.
Tahun 2024 ini juga mahasiswa Polbangtan Medan yang diterima magang PTPN sebanyak 16 orang mahasiswa. Tidak hanya PTPN, Polbangtan Medan juga bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan perkebunan baik nasional maupun swasta lainnya dalam melaksanakan magang sekaligus tugas akhir bagi mahasiswa Polbangtan Medan.
Nurliana menyampaikan bahwa Polbangtan Medan sudah mendapat kesempatan dua kali angkatan dalam menerima mahasiswa baru dari BPDPKS dimana 1 angkatan sebanyak 60 orang mahasiswa pada Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan (TPTP).
Di Polbangtan Medan juga ada 1 kelas peminatan khusus kopi dengan melakukan kerja sama antara Polbangtan Medan dengan kabupaten yang khusus memproduksi kopi.
“Mudah-mudahan kedepannya, kami mendapat kesempatan untuk belajar secara langsung di Perkebunan BUMN yang sangat kami impikan. Mahasiswa akan merasa bangga memiliki pengalaman pernah praktek lapang langsung di Perkebunan BUMN,” kata Nurliana.
“Dengan kuliah umum ini manfaatkanlah untuk mendapat ilmu dan pengalaman dari narasumber. Apa yang disampaikan narasumber dapat dicerna, dipahami dan didengarkan baik-baik,” pesan Nurliana. [yenni/risma/ira/timhumas polbangtanmedan]
Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.